Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Thursday, 11 September 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Daerah
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Beranda Opini

Memanfaatkan Kemajuan Teknologi di Jalan Kebaikan

Penulis: Ryan Haryanto
14 May 2025 | 07:38
Reading Time: 3 mins read
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on LineShare on Telegram

Penulis: Inggy Ummu Farabi

KECURANGAN Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) selalu ada. Setelah tahun lalu peserta digantikan joki yang membawa perangkat kamera, tahun 2025 ini kecurangan dengan memanfaatkan teknologi punya modus baru.

Baca Juga

Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba

Ketahanan Alam dan Manusia di Tahun Ular Kayu

Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi dengan Pemberian Jus Tomat

Panitia menemukan adanya penyelundupan alat perekam dalam bentuk kamera kecil yang tersembunyi di behel gigi, kuku, ikat pinggang, dan bahkan kancing baju.

Senada dengan kecurangan UTBK, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam acara peluncuran Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan baru-baru ini mengungkapkan skor SPI turun dari tahun sebelumnya dan berada di level atau posisi koreksi yakni 69,50.

Bahkan terdapat beberapa temuan terkait kondisi integritas pendidikan di sekolah dan kampus Indonesia, di antaranya: 78 persen sekolah dan 98 persen kampus dengan kasus menyontek, kasus plagiarisme pada guru/dosen, tingkat prosentase keterlambatan yang tinggi pada guru maupun dosen, serta temuan gratifikasi yang dianggap sebagai hal yang wajar untuk diterima saat hari raya maupun saat kenaikan kelas.

Angka bayaran yang diterima joki UTBK pun sangat besar untuk membantu proses pelajar dapat diterima di universitas pilihannya. Sehingga dari besarnya nominal angka tersebut, publik jadi bertanya-tanya, tujuan apa yang hendak diraih si pelajar curang tersebut dengan mengorbankan modal kecurangan yang amat besar. Padahal manusia diciptakan dengan berbagai macam potensi dan ciri khasnya. Potensi yang diberikan kepada manusia hanyalah untuk memaksimalkan pengabdiannya Kepada Allah.

Modus kecurangan UTBK menggambarkan buruknya kualitas akhlak generasi negeri ini. Begitupun rendahnya integritas dalam dunia pendidikan yang semakin mengukuhkan kegagalan sistem pendidikan negeri ini dalam mewujudkan generasi berkepribadian Islam yang memiliki keterampilan. Karena yang menjadi orientasi pelajar adalah hasil, tetapi tidak memperhatikan pada halal dan haram prosesnya. Begitupun amanah dalam mengajar, tanggung jawab kepada profesinya, utamanya tanggung jawab terhadap Allah tampak terabaikan.

Hal ini tentu tidak lepas dari buah penghidupan dalam sistem kapitalisme. Sistem yang menjadikan tujuan hidup pada pemenuhan materi semata. Pendidikan hanya dianggap sebagai alat yang digunakan demi meraih kesuksesan materi. Terlebih lagi biaya pendidikan kini makin tinggi, sejalan dengan biaya pokok kebutuhan hidup yang tak mau kalah merangkak naik, serta masifnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di mana-mana.

Sementara pendidikan dianggap modal utama pembentuk keterampilan, rakyat pun seolah memaksa diri melakukan proses yang haram sekalipun. Kerusakan demi kerusakan sistem kapitalisme membuat rakyat sulit dalam memenuhi kebutuhan hidup, juga membentuk masyarakat yang menjadikan materi sebagai standar hidup, bukan ridho Allah atau pahala sebagaimana konsep yang terdapat dalam sistem Islam. Standar kapitalisme ini semakin menjauhkan masyarakat dari keimanan.

Sementara negara seharusnya menjaga rakyatnya agar terikat pada aturan Allah. Negara juga tidak boleh membiarkan biaya pendidikan kian tinggi, karena negara yang seharusnya paling tahu bahwa generasi berpendidikan akan memengaruhi negara itu sendiri. Lebih jauh lagi negara pun harus turut memastikan kewajiban rakyat dalam menuntut ilmu dipenuhi. Sebagaimana perintah Allah yang disampaikan dalam hadits :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Muslim)

Sistem pendidikan yang dipilih pun adalah sistem pendidikan yang berazas akidah Islam yang akan mencetak generasi unggul berkepribadian Islam, terikat pada syariat Allah, memiliki ketrampilan yang handal, dan menjadi agen perubahan.

Dengan kuatnya kepribadian Islam, kemajuan teknologi pun akan dimanfaatkan di jalan kebaikan, sesuai dengan tuntunan Allah, dan untuk meninggikan kalimat Allah.

Syaikh Atha bin Khalil dalam bukunya yang berjudul “Strategi Pendidikan Negara Islam” menyatakan bahwa dalam sistem pendidikan Islam, anak didik dalam jenjang sekolah akan dididik dengan keterampilan dan pengetahuan agar dapat berinteraksi dengan lingkungan yang berupa peralatan, inovasi dan berbagai bidang terapan lainnya, seperti penggunaan peralatan listrik dan elektronika, peralatan pertanian, industri dan lain-lain.

Sementara jenjang pendidikan tinggi, penanaman dan pendalaman kepribadian Islam secara intensif agar kualitas kepribadian mahasiswa perguruan tinggi dapat meningkat dan diharapkan terlahirnya calon-calon pemimpin yang memantau permasalahan-permasalahan krusial rakyat. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk mengatasinya.

Maka, pentingnya saat ini kaum muslimin harus mengupayakan perbaikan. Agar generasi memahami tujuan hidup manusia yang sesungguhnya, serta senantiasa mempertimbangkan segala perbuatan berdasarkan ketentuan yang Allah ridhoi. Juga memahami standar perbuatan terbaik dalam Islam.

Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengkaji Islam dengan intensif dan menyeluruh. Sehingga diharapkan generasi ke depannya akan paham bahwa pendidikan bukanlah alat untuk meraih materi semata, melainkan untuk meraih ridho Allah, serta cara-cara yang digunakan haruslah benar yakni sesuai dengan syariat Islam. Wallahualam bishshowwab.***

Tags: Kecurangan UTBKOpiniSNBT
Dapatkan update berita pilihan, dan artikel menarik lain setiap hari dari etnologimedia.com, klik untuk mengikuti Google News etnologimedia.com.

Terkait Berita

Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Opini

Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga

08 September 2025 | 20:48
Ironis, Prostitusi Online Menyasar Generasi Muda di Jabar
Opini

Menjaga Generasi Muda dari Kegiatan Negatif

26 April 2025 | 18:19
Danantara, Efisiensi untuk Siapa?
Opini

Danantara, Efisiensi untuk Siapa?

08 March 2025 | 17:50
Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba
Opini

Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba

03 March 2025 | 17:17
Asmara Shio Ular di Tahun Naga, Begini Prediksinya
Opini

Ketahanan Alam dan Manusia di Tahun Ular Kayu

22 January 2025 | 13:35
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi dengan Pemberian Jus Tomat
Opini

Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi dengan Pemberian Jus Tomat

01 February 2024 | 12:34
Berita berikutnya
Cirebon dan Tiongkok, Menggali Ulang Sejarah Dagang Lewat Museum Maritim

Cirebon dan Tiongkok, Menggali Ulang Sejarah Dagang Lewat Museum Maritim

Rekomendasi

Telkomsel Berbagi Harapan dan Perkuat Semangat Kebersamaan, Ajak Pelanggan Raih Keberkahan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H

Telkomsel Berbagi Harapan dan Perkuat Semangat Kebersamaan, Ajak Pelanggan Raih Keberkahan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H

28 March 2024 | 07:59
Survei Jalur Persiapan Arus Mudik, Kapolres Ciko Pastikan Sejumlah Titik Jadi Perhatian

Survei Jalur Persiapan Arus Mudik, Kapolres Ciko Pastikan Sejumlah Titik Jadi Perhatian

27 March 2024 | 08:57
Pemkab Cirebon Berikan Vaksin Covid-19 ke Kelompok Masyarakat Lanjut Usia di Hari Lansia

Pemkab Cirebon Berikan Vaksin Covid-19 ke Kelompok Masyarakat Lanjut Usia di Hari Lansia

02 June 2021 | 14:16

BeritaTerpopuler

  • KBBI Hadirkan Ruang Baru Pecinta Buku di Tengah Era Digital

  • Cahaya Abadi: Makna Bunga Matahari untuk Mengenang Mereka yang Telah Pergi

  • Filosofi Warna dalam Desain Grafis: Memahami Makna di Balik Pilihan Warna

  • Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga

  • Fakta Menarik: Ternyata SCOBY atau ‘Jamur’ Kombucha Bisa Dimakan

Etnologi Media

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sosok

Layanan dan Informasi

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Copyright @ 2021 PT Digital Etnologi Solution. All rights reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks

© 2021 PT Digital Etnologi Solution - Inspirasi Generasi Terkini.