CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Kota Cirebon kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi budaya lokal dan kepedulian terhadap pemenuhan hak anak melalui “Festival Milm Kampung 2025” bertajuk “Kampung Bocahe Kita”.
Acara ini menjadi ajang kolaborasi kreatif antarwarga RW dalam menyuarakan pentingnya kampung ramah anak melalui medium film dokudrama.
Kegiatan ini mendorong keterlibatan warga di 249 RW se-Kota Cirebon untuk memproduksi film pendek berdurasi 10–15 menit.
Setiap peserta mengangkat kisah nyata yang menggambarkan bagaimana sebuah kampung memenuhi hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Serta bebas dari kekerasan dan diskriminasi, serta menghormati suara anak-anak.
Festival ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi gerakan sosial yang menyasar banyak aspek.
Mulai dari penguatan budaya lokal, pengembangan teknologi informasi masyarakat, hingga promosi potensi pariwisata dan ekonomi di tingkat kampung.
“Melalui festival ini, kami ingin memperlihatkan bahwa kampung bisa menjadi ruang tumbuh yang aman dan kreatif untuk anak-anak. Sekaligus menjadi sarana warga untuk mengekspresikan diri dan mengangkat potensi kampung masing-masing,” ujar panitia penyelenggara, Dedi Kampleng, dalam siaran persnya, Rabu (21/5/2025).
Adapun aspek yang digali dalam film, kata Dedi Kampleng, meliputi lingkungan, sejarah, seni, ekonomi kreatif, sosial, hingga teknologi.
Untuk penjurian, pihaknya akan melibatkan tokoh-tokoh profesional dan seniman.
Seperti budayawan Madyn Tyasawan, sineas Anto Malaya, akademisi Away Enawar, dramawan Malhamang Zam-Zam, serta produser Eki NF (Adit Sopo Jarwo).
Ia menyebutkan, festival ini memperebutkan Piala E. Herman Khaeron, Anggota DPR RI, yang sekaligus mendukung gerakan ini sebagai bentuk partisipasi nyata menuju visi Cirebon Smart City.
Pendaftaran dibuka sejak 3 Januari hingga 3 Februari 2025, diikuti oleh tahapan kurasi, penyerahan karya, penjurian.
“Puncaknya adalah Malam Anugerah Festival Milm Kampung yang rencananya digelar tanggal 14 juni 2025 di halaman Vihara Dewi Welas Asih Kota Cirebon,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kategori penghargaan meliputi terbaik, sutradara terbaik, skenario terbaik, sinematografi terbaik, hingga aktor/aktris terbaik.
“Harapannya, kegiatan ini menjadi program berkelanjutan yang didukung oleh kelurahan, kecamatan, dan menjadi prioritas dalam pembangunan daerah,” pungkasnya.***