CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) Kunjungan 11 anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar 12 (Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu) ke Kabupaten Cirebon pada Rabu (12/5/2025) berlangsung dinamis.
Diskusi bersama jajaran Pemkab Cirebon memunculkan kritik terbuka, terutama soal buruknya infrastruktur jalan dan lemahnya komunikasi lintas kelembagaan.
Dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, para legislator menyampaikan sejumlah catatan penting. Salah satunya datang dari Daddy Rohanady, anggota Komisi IV yang membidangi infrastruktur.
Ia menyoroti belum adanya usulan resmi dari Bupati Cirebon terkait perbaikan jalan.
“Saya empat periode jadi dewan, dan jalan di Kabupaten Cirebon masih rusak. Tapi jujur saja, saya belum pernah menerima ‘surat cinta’ dari Bupati untuk ditindaklanjuti ke Bappelitbangda Jabar,” kata Daddy.
Daddy menyebut, surat resmi dari pemerintah kabupaten adalah dasar pengajuan anggaran ke provinsi.
Tanpa surat tersebut, kata dia, sangat sulit memperjuangkan proyek perbaikan infrastruktur.
“Surat cinta itu penting. Kalau di dunia politik, dari terkenal, disukai, lalu dicintai rakyat. Tapi kalau tidak ada komunikasi, susah juga menyambung cinta ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ono Surono turut menyoroti pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat 2025 yang digelar di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, pada 7 Mei lalu.
Ia mengaku prihatin karena DPRD tidak dilibatkan secara maksimal.
“Undangan baru kami terima malam sebelumnya. Padahal acaranya punya tiga sesi di pagi hari yang waktunya tumpang tindih. Banyak anggota dewan tidak bisa hadir karena bentrok dengan agenda lain,” ujar Ono.
Menurutnya, Musrenbang seharusnya menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan aspirasi masyarakat yang sudah dihimpun DPRD melalui kegiatan reses dengan program pemerintah daerah.
“DPRD bukan sekadar pelengkap. Kami membawa suara rakyat. Kalau tidak dilibatkan dalam forum strategis seperti Musrenbang, bagaimana perencanaan pembangunan bisa benar benar menjawab kebutuhan rakyat?” tegasnya.
Anggota dewan juga menyinggung kebutuhan revitalisasi ruang kelas.
Daddy Rohanady menyebut ada sekitar 1.400 ruang kelas SD dan SMP di Kabupaten Cirebon yang perlu diperbaiki.
“Target nasional itu ada 10.400 ruang kelas yang akan direvitalisasi. Kami akan perjuangkan agar Kabupaten Cirebon mendapat jatah,” ujarnya.
Sementara, Bupati Cirebon, Imron mengapresiasi atas kegiatan yang digagas kelembagaan di level berbeda itu. Meski demikian, pihaknya berharap apa yang menjadi pembahasan dan keinginan bisa ditindaklanjuti.
Sehingga apa yang menjadi keinginan bersama khususnya masyarakat Kabupaten Cirebon bisa terwujud.
“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Cirebon sangat berterimakasih. Tentunya aspirasi dari masyarakat di Dapil 12 ini bisa ditindaklanjuti oleh teman-teman di DPRD Provinsi sehingga menjadi prioritas, ” kata Imron.
Ia juga mengakui, keterbatasan anggaran menjadi kendala klasik dalam pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Sehingga dukungan semua pihak, terutama DPRD Provinsi bisa menjadi jembatan dalam menfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam penambahan anggaran.
“Ini bukan pertemuan pertama dan terakahir. Kami bersepakat kedepan jalinan komunikasi kembali diintensifkan guna melayani kebutuhan masyarakat secara utuh,” ungkapnya.***