CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, meninjau langsung lokasi longsor di galian Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (4/6/2025).
Akibatnya, 21 orang meninggal dunia, 11 orang mengalami luka-luka, serta 4 lainnya masih dalam pencarian.
Wamen Sosial didampingi Bupati Cirebon Imron dan jajaran Forkopimda menyampaikan belasungkawa mendalam dari pemerintah pusat.
“Pertama-tama, saya atas nama pemerintah pusat mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh korban, terutama keluarga yang ditinggalkan. Semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Agus Jabo.
Selain melakukan peninjauan lokasi dan proses evakuasi, kehadiran Wamen juga membawa bantuan tanggap darurat senilai Rp374 juta dari Kementerian Sosial.
Bantuan tersebut ditujukan kepada keluarga korban meninggal, korban luka, serta untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi.
“Selain tali asih, kami juga mendirikan dapur umum bekerja sama dengan relawan Tagana. Kami ingin memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi selama masa tanggap darurat ini,” tambahnya.
Proses pencarian empat korban yang masih tertimbun terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, relawan, dan warga setempat.
Upaya ini juga mendapat dukungan dari sektor swasta, termasuk Indocement dan berbagai organisasi kemanusiaan.
“Kami semua berharap empat korban yang masih hilang bisa segera ditemukan. Kami terus berdoa agar para keluarga bisa segera memperoleh kepastian,” imbuh Agus Jabo.
Dalam kesempatan itu, Wamen Agus juga mengungkapkan bahwa sebagian besar korban belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Namun ia menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah penyelamatan dan pemulihan darurat.
“Kami akan melakukan asesmen lebih lanjut setelah masa tanggap darurat. Bantuan sosial lanjutan akan disalurkan secara bertahap. Negara tidak akan tinggal diam,” tegasnya.
Sementara, Bupati Cirebon Imron, menyatakan masa tanggap darurat ditetapkan selama tujuh hari, mulai 31 Mei hingga 6 Juni 2025.
Pemerintah daerah, katanya, terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan penanganan berjalan cepat dan tepat.
“Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan. Kami pastikan seluruh sumber daya dikerahkan untuk membantu proses evakuasi, distribusi logistik, dan pemulihan awal pascabencana,” ujar Imron.
Kehadiran pemerintah pusat di tengah tragedi ini menjadi penegas bahwa negara hadir di saat rakyat tertimpa musibah.
“Di tengah kabut duka, semangat gotong royong dari seluruh elemen bangsa menjadi cahaya harapan bagi para korban dan penyintas bencana,”ungkapnya.***