CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terus menggenjot penataan kawasan wisata Trusmi agar menjadi destinasi unggulan yang bersih, tertib, dan nyaman bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.
Namun, proses penataan ini diingatkan agar tidak mengabaikan aspek budaya, khususnya kelangsungan hidup para perajin batik tradisional.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, menegaskan bahwa keberadaan para perajin batik tradisional harus menjadi bagian utama dalam perencanaan penataan kawasan Trusmi. Ia mengingatkan, jangan sampai upaya modernisasi justru mengancam eksistensi budaya lokal.
“Dalam agenda penataan kawasan Trusmi, perajin batik tradisional tidak boleh luput dari perhatian. Jangan sampai penataan kawasan membuat perajin batik punah,” ujar Sophi, Senin (21/7/2025).
Ia juga menekankan pentingnya regenerasi perajin batik dan promosi pariwisata yang terintegrasi dengan warisan budaya setempat. Salah satu langkah strategis menurutnya adalah memanfaatkan potensi aksesibilitas kawasan dan situs sejarah di sekitar Trusmi.
“Ada jalur mobilitas seperti Stasiun Cangkring yang bisa dikembangkan untuk mendukung kunjungan wisata. Begitu juga kawasan pabrik gula dan situs Makam Ki Buyut Gede Trusmi yang perlu dioptimalkan sebagai pelengkap daya tarik wisata Trusmi,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, menyampaikan bahwa Pemkab Cirebon berkomitmen menjadikan Trusmi sebagai kawasan wisata unggulan melalui penataan yang berkelanjutan.
“Kami terus melakukan relokasi pedagang, pengadaan fasilitas dasar, rekayasa lalu lintas, hingga penataan parkir untuk mendukung kenyamanan pengunjung,” ujar Jigus sapaan akrab Wabup.
Ia menambahkan, Pemkab berupaya mengakomodasi seluruh kepentingan, baik dari pelaku usaha batik, pedagang, hingga masyarakat sekitar.
Penataan kawasan Trusmi diharapkan tidak hanya menguatkan sektor pariwisata, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya lokal khas Cirebon.
“Tujuan kita adalah pengembangan kawasan Trusmi tanpa ada pihak yang dirugikan. Namun tentu proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran,” katanya.***