CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) bekerja sama dengan konsorsium pembangkit listrik Cirebon Power.
Mereka melaksanakan gerakan penanaman ribuan bibit mangrove di pesisir Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (20/7/2025).
Kegiatan ini diawali dengan seminar nasional bertema “Peran Pemuda dalam Mewujudkan Environment Justice dalam Kehidupan Sehari-hari”, yang digelar di GOR Taman Cirebon Power.
Seminar menghadirkan berbagai narasumber yang menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua panitia kegiatan, Muzaki, menjelaskan bahwa penanaman mangrove ini merupakan bentuk kepedulian terhadap tingginya angka abrasi di wilayah pesisir Indonesia, termasuk di wilayah Pantura Cirebon.
“Kami ingin kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi mampu memberi dampak nyata dalam menekan laju abrasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove,” ujar Muzaki.
Gerakan penanaman mangrove ini juga melibatkan berbagai elemen.
Mulai dari anggota DPR RI, pemerintah desa (kuwu), karang taruna, pelajar, hingga masyarakat umum.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Prof. Rokhmin Dahuri yang menyampaikan dukungan penuh terhadap gerakan penghijauan ini.
Menurutnya, Indonesia saat ini masih menjadi negara dengan luasan hutan mangrove terbesar di dunia, yakni sekitar 3,7 juta hektare atau sekitar 27% dari total luasan mangrove global.
Namun demikian, Rokhmin mengingatkan bahwa kondisi hutan mangrove Indonesia mengalami penurunan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
“Pemerintah menargetkan reboisasi 600 ribu hektare hutan mangrove hingga tahun 2029. Gerakan seperti yang dilakukan HMI dan Cirebon Power ini adalah bagian penting dari upaya tersebut,” jelas mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Rokhmin menambahkan, mangrove memiliki peran vital dalam menjaga ekosistem pesisir.
“Selain mencegah abrasi, mangrove juga berfungsi menyerap limbah, menjaga kualitas air laut, dan menjadi habitat berbagai jenis biota laut,” ungkapnya.
Sementara itu, Head of Communication Cirebon Power, Yuda Panjaitan, menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada produksi energi.
Akan tetapi juga berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasional.
“Penanaman mangrove sudah menjadi kegiatan rutin kami. Di sekitar pembangkit, hutan mangrove yang dulunya gundul kini kembali lebat. Ini bukti nyata komitmen kami terhadap lingkungan,” tutur Yuda.
Menurut Yuda, kerja sama dengan PB HMI merupakan bentuk sinergi antara dunia industri dan pemuda.
Tentunya dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang semakin terancam akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Melalui kegiatan ini, kata Yuda, diharapkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya pelestarian mangrove semakin meningkat.
“Serta dapat menjadi gerakan berkelanjutan di masa mendatang,” harapnya.***