Bimtek Geospasial, Langkah Diskominfo Dukung Pembangunan Berbasis Data

Diskominfo Kabupaten Cirebon menginisiasi program pemerintahan berbasis digital, dengan menggelar Bimtek Pengelolaan Data Spasial di hotel apita, Selasa (21/7/2025)./* (foto: Diskominfo Kab.Cirebon)

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Dalam upaya memperkuat kebijakan Satu Data dan Satu Peta di tingkat daerah. Atas kondisi itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial, di Hotel Apita, Selasa (22/7/2025). Kegiatan diikuti sedikitnya 40 pengelola data dari berbagai perangkat daerah.

Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto, menyebut pelatihan ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Dimana yang telah diadaptasi secara lokal melalui Peraturan Bupati Cirebon Nomor 56 Tahun 2022.

“Geospasial kini menjadi elemen vital dalam perencanaan pembangunan yang berbasis data. Teknologi seperti Sistem Informasi Geografis (SIG), penginderaan jauh, dan aplikasi berbasis lokasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan,” ujar Bambang saat membuka acara.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi geospasial dapat meningkatkan akurasi perencanaan, memperkuat pengelolaan sumber daya alam, mendukung mitigasi bencana, hingga perencanaan wilayah secara berkelanjutan.

Bimtek ini menghadirkan narasumber dari Diskominfo Provinsi Jawa Barat, serta satu pengajar ahli yang memberikan materi teknis pengolahan data spasial. Tujuannya tak hanya melatih kemampuan teknis, tapi juga menyamakan persepsi antarperangkat daerah dalam pengelolaan data geospasial yang sesuai dengan standar nasional.

Kepala Bidang Statistik, Persandian, dan E-Government Diskominfo Kabupaten Cirebon, Endang Sri Pujiastuti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi regulasi nasional.

Termasuk Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dan Perpres tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN).

“Kami ingin mendorong kolaborasi antarlembaga sebagai produsen data dan Diskominfo sebagai walidata, agar pengelolaan data spasial dapat terintegrasi dalam kebijakan pembangunan daerah,” jelas Endang.

Lebih jauh, bimtek ini juga diarahkan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dan menjawab kebutuhan akan data spasial yang akurat, terpadu, dan mudah diakses guna mendukung transformasi digital pemerintahan.

Di akhir acara pembukaan, Bambang Sudaryanto secara resmi membuka kegiatan tersebut dengan harapan besar bahwa peserta mampu menjadi ujung tombak pengelolaan data spasial yang andal di Kabupaten Cirebon.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial Tahun 2025 secara resmi saya buka,” ucapnya.***