Kisruh KONI Memanas, Sutardi Tantang Bupati dan Siap Mundur dengan Syarat

Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja./* (foto: M. Rahmat) 

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Konflik internal di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon kian memanas.

Isu pemakzulan terhadap Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja, mulai mencuat ke publik setelah sejumlah pengurus inti mengundurkan diri dari jabatannya.

Menanggapi situasi tersebut, Sutardi justru balik menantang Bupati Cirebon, Imron.

Ia menyatakan kesiapannya mundur dari jabatan Ketua KONI, namun dengan syarat yakni permintaan langsung dari Bupati, bukan melalui perantara.

“Saya akan legowo mundur, asalkan Bupati Imron menyampaikan secara langsung. Alasan pengunduran juga harus jelas dan berdasarkan fakta. Kalau mengada-ada, saya tetap bertahan,” tegas Sutardi, saat dihubungi, Rabu (30/7/2025).

Terkait temuan keuangan di tubuh KONI, Sutardi mengaku telah menyelesaikan masalah tersebut secara pribadi.

Ia menyebut, pengembalian dana sebesar Rp200 juta dilakukan dari kantongnya sendiri demi menyelamatkan institusi.

“Semua temuan sudah saya bereskan dengan dana pribadi. Kalau ada pengurus yang mundur, itu hak mereka. Tapi saya juga punya hak untuk melakukan pergantian antarwaktu (PAW),” katanya.

Sutardi menegaskan bahwa polemik internal tidak boleh mengganggu persiapan para atlet menghadapi ajang Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Ia menyoroti pentingnya menjaga stabilitas organisasi olahraga menjelang kompetisi besar.

Mengenai pencairan dana hibah dari Pemkab Cirebon yang tersisa sekitar Rp4 miliar, Sutardi optimistis prosesnya akan segera rampung.

Ia menilai, pembentukan pengurus baru telah memenuhi syarat administratif dan tidak dapat diintervensi oleh KONI Provinsi Jawa Barat.

“Rapat pembentukan sudah sesuai mekanisme dan memenuhi kuorum. Kalau SK dari KONI Jabar sudah terbit, hibah bisa cair karena BK sudah dekat. Jumat ini saya akan ke Bandung untuk membicarakan hal ini,” ungkapnya.

Di tengah kekisruhan ini, beredar isu ketidakterbukaan dalam pengelolaan keuangan serta gaya kepemimpinan Sutardi yang dinilai otoriter.

Namun isu tersebut dibantah dengan dalih bahwa surat pengunduran diri mayoritas pengurus lebih disebabkan oleh alasan pribadi dan kesibukan masing-masing.

Bahkan muncul spekulasi bahwa sejumlah pengurus yang mundur berencana kembali jika terjadi pergantian kepemimpinan di tubuh KONI.

Beberapa nama mulai mencuat sebagai kandidat potensial pengganti Sutardi. Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman alias Jigus, disebut-sebut menjadi sosok kuat untuk mengisi posisi Ketua KONI.

Selain itu, mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Yayat Ruhiyat, juga dikabarkan berminat menduduki jabatan tersebut.

Situasi ini menandakan babak baru dinamika kepemimpinan di tubuh KONI Kabupaten Cirebon, yang akan terus menjadi sorotan menjelang pelaksanaan agenda olahraga besar dalam waktu dekat.***