CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)– Pemerintah Kota Cirebon kembali menggelar program unggulan Sapa Warga.
Kali ini berlangsung di RW 15, Kampung Gambir Baru, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk.
Warga antusias mengikuti kegiatan yang menyuguhkan layanan publik secara langsung dan gratis di lingkungan permukiman.
Program Sapa Warga menghadirkan berbagai layanan terpadu mulai dari pemeriksaan kesehatan, administrasi kependudukan, pengurusan BPJS, konsultasi keluarga, hingga pelayanan SIM dan Samsat keliling.
Warga menyambut baik inisiatif ini karena mampu memangkas jarak dan waktu dalam mengakses layanan pemerintah.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati, Sekretaris Daerah Agus Mulyadi, sejumlah pejabat daerah, perwakilan DPRD Kota Cirebon, serta pimpinan BUMD.
Dalam sambutannya, Wali Kota Cirebon menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat.
“Lewat Sapa Warga, kami tidak hanya membawa layanan, tapi juga hadir untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan warga. Isu-isu seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan menjadi perhatian utama kami,” ujar Edo dalam keterangannya, Sabtu (2/5/2025).
Ia juga mengapresiasi budaya gotong royong warga RW 15 yang masih terjaga. Kegiatan rutin seperti bersih-bersih lingkungan setiap akhir pekan dinilai sebagai contoh baik yang perlu dipertahankan.
Namun demikian, Wali Kota turut menyoroti persoalan klasik yang masih ditemukan, yakni kebiasaan membuang sampah ke sungai.
“Saya minta dengan sangat, jangan lagi buang sampah ke sungai. Sungai itu bukan tempat sampah, melainkan sumber kehidupan kita. Jika kita mencemarinya, maka kita sendiri yang akan menanggung akibatnya,” tegasnya.
Edo juga mengajak warga untuk aktif menjaga lingkungan sekitar. Menurutnya, menjaga kebersihan dan fasilitas umum bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga kewajiban bersama.
“Kami butuh keterlibatan warga untuk menjaga sungai, jalan, dan ruang-ruang publik. Ini kerja kolektif, bukan kerja satu pihak,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Pemkot Cirebon juga menyampaikan beberapa langkah konkret pembangunan di tahun 2025. Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP), sebanyak 14 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kelurahan Pegambiran akan segera diperbaiki.
Selain itu, direncanakan pula pembangunan satuan pendidikan usia dini (PAUD), revitalisasi balai RW (baperkam), serta peningkatan jalan dan saluran air.
Wali Kota menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengawal jalannya pembangunan.
“Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi warga untuk memberi masukan dan turut memantau. Transparansi dan partisipasi adalah kunci agar pembangunan berjalan efektif dan adil,” katanya.
Program Sapa Warga kali ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak hanya bekerja dari balik meja.
Akan tetapi juga turun langsung menyapa dan mendengar suara warganya.
Di tengah rutinitas kota, kegiatan semacam ini menjadi ruang perjumpaan yang hangat antara pemimpin dan rakyat.
Harapan pun tumbuh dari setiap keluhan yang ditampung, bahwa Kota Cirebon akan terus bergerak menuju cita-cita menjadi kota Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Religius, Aman, dan Berkelanjutan (Setara Berkelanjutan).
“Karena di balik setiap sapa dan solusi, ada mimpi yang sedang diperjuangkan bersama,” pungkasnya.***