Dinkes Sasar 39.888 Anak dalam Program BIAS 2025 di Kabupaten Cirebon

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni./* (foto: Ist)

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)– Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menargetkan sebanyak 39.888 anak usia sekolah menjadi sasaran dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025 yang dimulai Agustus ini hingga November.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, menyampaikan bahwa capaian minimal ditetapkan sebesar 90 persen dari total sasaran.

Sebagai pembanding, pada tahun 2024, realisasi program BIAS mencapai 98,05 persen, dengan 40.573 anak tervaksinasi dari total target 41.382 anak.
“Sasaran bukan hanya anak yang bersekolah, tapi juga anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Pelaksanaan dilakukan secara serentak dengan melibatkan seluruh puskesmas di wilayah Kabupaten Cirebon,” ujar Eni melalui Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi, Dede Kurniawan, Selasa (5/8/2025).
Pelaksanaan imunisasi, kata dia, akan dilakukan bertahap dengan vaksin yang diberikan sesuai jenjang kelas dan usia anak.
Salah satu fokus tahun ini adalah vaksin Human Papilloma Virus (HPV)sebagai upaya pencegahan kanker serviks.
“Kami menargetkan seluruh sasaran tercapai paling lambat September, dilanjutkan dengan pemberian vaksin HPV yang juga ditargetkan 90 persen,” ungkap Eni.

Dikutip dari Kemenkes melalui infopublik.id, jadwal vaksinasi BIAS 2025 yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI adalah:
Jadwal Imunisasi BIAS 2025
* Kelas 1 SD (±7 tahun)
– Agustus: Campak-Rubella
– November: Difteri-Tetanus (DT)

* Kelas 2 SD (±8 tahun)
– November: Tetanus-Difteri (Td)

* Kelas 5 SD (±11 tahun)
-Agustus: HPV (Human Papilloma Virus)
– November: Tetanus-Difteri (Td)

Vaksin HPV diberikan secara gratis kepada:
– Anak perempuan kelas 5 SD/MI atau sederajat (dosis primer)
– Anak perempuan kelas 6 SD dan 7 SMP yang belum mendapat vaksin (dosis kejar)
Vaksin diberikan dua kali (dua dosis), dan anak yang tidak bersekolah tetap bisa mengakses layanan imunisasi melalui fasilitas kesehatan terdekat.

Sebelum vaksinasi, kata Eni, anak-anak akan menjalani skrining kesehatan singkat.
Termasuk pengecekan suhu tubuh, kondisi umum (demam, batuk, flu), riwayat alergi vaksin, serta konsumsi obat-obatan tertentu.
Jika dinyatakan sehat, imunisasi langsung diberikan di sekolah atau puskesmas sesuai jadwal.
Program BIAS merupakan bagian dari strategi nasional pencegahan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

Serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai eliminasi campak-rubella pada 2026dan eradikasi polio di Indonesia.
“BIAS bukan sekadar agenda rutin tahunan. Ini adalah investasi untuk masa depan anak-anak yang lebih sehat, tangguh, dan produktif,” tegas Eni.***