Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Wednesday, 01 October 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Daerah
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Beranda Daerah

Kawasan Makam Sunan Gunung Jati Ditertibkan, Ratusan Pengemis Beraktivitas

Penulis: Mamat Rahmat
07 August 2025 | 10:27
Reading Time: 2 mins read
Bupati Cirebon, Imron bersama Forkopimda melakukan penataan kawasan wisata religi makam Sunan Gunung Jati dari pengemis, Rabu (6/8/2025)./* (foto: Prokompim Kab. Cirebon) 

Bupati Cirebon, Imron bersama Forkopimda melakukan penataan kawasan wisata religi makam Sunan Gunung Jati dari pengemis, Rabu (6/8/2025)./* (foto: Prokompim Kab. Cirebon) 

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on LineShare on Telegram

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama jForum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Polres Cirebon Kota (Ciko) mulai melakukan penataan serius terhadap kawasan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati di Kecamatan Gunung Jati.

Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah penertiban aktivitas pengemis dan pengamen liar yang selama ini dikeluhkan oleh para peziarah.

Baca Juga

Polresta Cirebon Musnahkan Ribuan Barang Bukti Pekat

Pengurusan PBG Lambat, Konsultan Diminta Lebih Profesional

Dinkes Perketat Pengawasan SPPG, Semua Harus Bersertifikat Laik Sehat

Pada Rabu (5/8/2025), tim gabungan dari unsur Pemkab, TNI, Polri, Satpol PP, serta aparatur kecamatan turun langsung ke lokasi untuk melakukan penertiban.

“Kami kunjungi Gunung Jati ini karena banyak masukan dari masyarakat soal kenyamanan peziarah yang terganggu. Ada yang memaksa untuk minta sedekah, ini harus ditertibkan agar kawasan ini rapi, nyaman, dan tenang. Efeknya juga baik bagi pedagang,” kata Bupati Cirebon, Imron, yang turut memantau langsung kegiatan di lapangan.

Menurut Bupati Imron, kawasan religi yang menjadi ikon wisata spiritual di Cirebon ini tidak hanya membutuhkan penertiban.

Akan tetapi juga pembenahan tata kelola dan kolaborasi antar pihak, termasuk dengan pihak Kesultanan Kanoman sebagai pengelola.

“Kenyamanan peziarah itu tanggung jawab bersama. Banyak yang datang dari luar kota merasa terganggu oleh pengemis atau pengamen yang memaksa. Bahkan pedagang pun mengeluhkan kondisi itu karena mengganggu pembeli,” ujarnya.

Imron juga mengungkapkan bahwa langkah ini tidak sekadar penindakan, tetapi diiringi pembinaan dan edukasi bagi masyarakat setempat.

Termasuk melalui sinergi dengan para sultan dan tokoh masyarakat.

Dari hasil pengamatan dan informasi yang dihimpun, sebagian besar pengemis yang beraktivitas di kawasan tersebut ternyata berasal dari luar daerah.

Bahkan diduga tergabung dalam jaringan yang datang musiman.

Pemkab mencatat kawasan wisata religi ini memiliki kunjungan hingga satu juta orang per bulan.

Namun belum memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini mendorong Pemkab mendorong penataan lebih serius, baik dari sisi manajemen maupun legalitas pengelolaan.

“Saat bulan puasa, ada yang ketahuan tidak berpuasa tapi ikut mengemis. Bahkan jumlahnya bisa ratusan. Ini masukan penting buat kami agar bertindak lebih tegas,” ungkap Imron.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, memastikan bahwa penertiban ini merupakan hasil koordinasi intens Forkopimda dan didukung sepenuhnya oleh pihak Kesultanan.

“Ini bukan tindakan mendadak. Sudah dirapatkan beberapa kali. Kesultanan Kanoman sangat mendukung langkah ini,” kata Eko.

Tindakan jangka pendek dilakukan melalui penjagaan rutin dan patroli harian*oleh TNI, Polri, dan Satpol PP untuk mengontrol pergerakan pengemis dan pengamen.

Serta mengawasi keberadaan oknum penjaga kotak amal yang kerap viral karena meresahkan.

Selain pengamanan, Forkopimda juga menyiapkan program jangka panjang berupa pembinaan profesi dan etika kepada masyarakat sekitar.

Khususnya mereka yang beraktivitas di kawasan wisata.

Namun, Eko menegaskan bahwa jika ditemukan unsur pidana, khususnya eksploitasi anak atau sindikat pengemis, pihaknya tidak akan segan melakukan tindakan hukum.

“Kalau sudah menyangkut anak atau sindikat, itu ranah pidana. Kita akan proses hukum,” tegasnya.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun, sekitar 300 pengemis pernah tercatat beraktivitas di kawasan tersebut. Namun jumlah itu sangat dinamis karena mobilitas tinggi dan kedatangan pengemis dari luar daerah yang tidak terdeteksi secara sistematis.

“Karena pergerakannya acak, ini jadi tantangan kita. Maka dari itu, kami sedang siapkan sistem pengelolaan dan pemantauan yang lebih terstruktur,” ujar Kapolres.***

 

 

Tags: Kawasan Makam Sunan Gunung JatiPemkab CirebonPenertibanPengemisWisata Religi
Dapatkan update berita pilihan, dan artikel menarik lain setiap hari dari etnologimedia.com, klik untuk mengikuti Google News etnologimedia.com.

Terkait Berita

Sophi Zulfia: HUT TNI dan Kejaksaan Hadirkan Manfaat Nyata bagi Masyarakat
Daerah

Sophi Zulfia: HUT TNI dan Kejaksaan Hadirkan Manfaat Nyata bagi Masyarakat

01 October 2025 | 05:15
Jalan Sehat hingga Hiburan Rakyat, Haornas 2025 Kabupaten Cirebon Meriah
Daerah

Jalan Sehat hingga Hiburan Rakyat, Haornas 2025 Kabupaten Cirebon Meriah

01 October 2025 | 05:00
HUT Golkar di Kabupaten Cirebon, Dari Sembako Murah hingga Setetes Darah untuk Sesama
Daerah

HUT Golkar di Kabupaten Cirebon, Dari Sembako Murah hingga Setetes Darah untuk Sesama

30 September 2025 | 13:10
Polresta Cirebon Musnahkan Ribuan Barang Bukti Pekat
Daerah

Polresta Cirebon Musnahkan Ribuan Barang Bukti Pekat

30 September 2025 | 10:08
Pengurusan PBG Lambat, Konsultan Diminta Lebih Profesional
Daerah

Pengurusan PBG Lambat, Konsultan Diminta Lebih Profesional

30 September 2025 | 05:16
Dinkes Perketat Pengawasan SPPG, Semua Harus Bersertifikat Laik Sehat
Daerah

Dinkes Perketat Pengawasan SPPG, Semua Harus Bersertifikat Laik Sehat

29 September 2025 | 20:42
Berita berikutnya
PWI Pusat Pulihkan Kepengurusan PWI Jawa Barat, SK Pembekuan Resmi Dicabut

PWI Pusat Pulihkan Kepengurusan PWI Jawa Barat, SK Pembekuan Resmi Dicabut

Rekomendasi

Kabupaten Cirebon Raih Predikat Kabupaten Layak Anak Pratama 2025

Kabupaten Cirebon Raih Predikat Kabupaten Layak Anak Pratama 2025

11 August 2025 | 07:04
Kalangan Lansia Mulai Divaksin Covid-19

35 dari 40 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Masuk Zona Merah Covid-19

21 June 2021 | 19:40
Jelang Akhir Masa Jabatan, Wali Kota Cirebon Lantik Puluhan Pejabat Eselon II, III, dan IV

Jelang Akhir Masa Jabatan, Wali Kota Cirebon Lantik Puluhan Pejabat Eselon II, III, dan IV

13 October 2023 | 19:25

BeritaTerpopuler

  • 112 Ribu Pekerja Terserap, Kawasan Berikat Dongkrak Ekonomi di Ciayumajakuning

  • Pertamina EP Jatibarang Field Capai Liquid Onstream Perdana dari SP ABG Stage 1

  • Filosofi Warna dalam Desain Grafis: Memahami Makna di Balik Pilihan Warna

  • Amankam Privasimu! Ini Langkah Mudah Memprivasi Akun TikTok

  • HUT Golkar di Kabupaten Cirebon, Dari Sembako Murah hingga Setetes Darah untuk Sesama

Etnologi Media

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sosok

Layanan dan Informasi

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Copyright @ 2021 PT Digital Etnologi Solution. All rights reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks

© 2021 PT Digital Etnologi Solution - Inspirasi Generasi Terkini.