CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)– Peringatan Hari Lahir Kejaksan ke-80 tahun 2025 di Kabupaten Cirebon dikemas berbeda.
Tidak hanya menggelar seremonial, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Cirebon juga mengajak masyarakat peduli lingkungan.
Yakni dengan menanam 1.100 pohon dan menebar 2.000 benih ikan nila di Waduk Setu Patok, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Jumat (22/8/2025).
Kegiatan bertajuk “Gerakan Peduli Lingkungan” itu melibatkan berbagai unsur.
Mulai dari pemerintah daerah, alim ulama, organisasi kepemudaan, hingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Sejak pagi, suasana Waduk Setu Patok terlihat semarak dengan barisan ratusan bibit pohon yang siap ditanam di sekitar kawasan waduk.
Kepala Kejari Kabupaten Cirebon, Dr. Yudhi Kurniawan, menyampaikan bahwa aksi penghijauan dan penebaran ikan merupakan bentuk komitmen kejaksaan.
Terutama dalam menjaga kelestarian alam sekaligus memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
“Menanam pohon bukan hanya simbol, melainkan investasi jangka panjang. Pohon akan menjaga keseimbangan alam, menghasilkan udara bersih, hingga melestarikan mata air. Melestarikan pohon sama dengan melestarikan kehidupan manusia,” ujarnya.
Yudhi menjelaskan, jenis pohon yang ditanam pun cukup beragam, antara lain mangga (400 pohon), jambu merah (275 pohon), ketapang kencana (175 pohon), jati (100 pohon), mahoni (75 pohon), dan jamblang (75 pohon).
“2.000 benih ikan nila di Waduk Setu Patok diharapkan mampu menjaga ekosistem perairan. Sekaligus memberi nilai ekonomi bagi masyarakat yang bergantung pada waduk tersebut,” ungkapnya.
Sementara, Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, yang hadir mewakili Bupati, mengapresiasi inisiatif Kejari Cirebon.
Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah daerah dalam pelestarian lingkungan.
“Atas nama pemerintah daerah, kami menyampaikan terima kasih kepada Kejaksaan Negeri Cirebon. Aksi menanam pohon dan tebar ikan ini sangat positif dan bermanfaat untuk masyarakat, baik sekarang maupun generasi mendatang,” kata Agus.
Selain aksi peduli lingkungan, peringatan juga diwarnai kegiatan sosial lain seperti bazar murah, olahraga bersama, bakti sosial, doa bersama, hingga kejuaraan taekwondo tingkat Cirebon.
“Kami pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Semuanya dimaknai sebagai semangat kebersamaan, bersinergi dengan pemerintah, ulama, pemuda, dan seluruh masyarakat agar Cirebon menjadi lebih baik,” pungkasnya.***