CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Sebanyak 200 personel gabungan dikerahkan Polresta Cirebon untuk mengamankan kunjungan Wakil Presiden RI ke-13, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin.
Pengerahan pasukan dalam kegiatan Halaqah Nasional IV Pimpinan Pondok Pesantren se-Indonesia yang dirangkaikan dengan Rakernas I PK-TREN Indonesia.
Acara tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (26/8/2025).
Pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, beserta jajarannya.
Kehadiran tokoh nasional dan ratusan peserta membuat pengamanan menjadi prioritas utama agar acara berjalan aman, tertib, dan kondusif.
Selain mengawal jalannya acara, Kapolresta Cirebon juga tampil sebagai narasumber dengan membawakan materi tentang pencegahan tindak pidana kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
Ia menekankan pentingnya peran pesantren dalam mencegah perundungan, pelecehan seksual, hingga praktik perkawinan dini.
“Anak-anak generasi Z cenderung lebih rapuh secara psikologis. Jangan sampai terjadi bullying di lingkungan pendidikan. Negara sudah memiliki aturan tegas terkait kekerasan seksual, dan pesantren harus jadi garda depan pencegahannya,” tegas Sumarni dalam keterangannya.
Kapolresta juga mengingatkan bahaya narkoba yang bisa menyusup ke lingkungan pendidikan.
Ia mendorong pesantren untuk memperkuat sistem keamanan internal agar para santri terhindar dari penyalahgunaan narkotika.
“Kami berharap pihak pesantren aktif mencegah narkoba. Jangan sampai generasi muda kita rusak karena obat-obatan terlarang,” ujarnya.
Ia menambahkan, masyarakat dapat segera melapor jika menemukan tindak pidana atau gangguan kamtibmas melalui Call Center Polisi 110, dengan jaminan perlindungan identitas pelapor.
Acara yang diikuti sekitar 700 peserta ini juga dihadiri Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap, Dandim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Muh Yusron.
Puncak kegiatan ditandai dengan peluncuran LBH PK-TREN Indonesia oleh KH. Ma’ruf Amin.
Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya persatuan pesantren untuk melahirkan pemimpin yang mampu menjadi “dinamo perubahan” bagi umat dan bangsa.***