CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Program studi DIII Gizi Cirebon mengelar pelatihan Metode Edukersa untuk peningkatan ASI Eksklusif kepada petugas gizi dan bidan puskesmas dalam rangka penanggulangan stunting di Kabupaten Cirebon tahun 2025.
Kegiatan yang jadi salah satu bagian implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan di Puskemas Kamarang Jl. Jenderal Ahmed Yani, Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Senin, 14 Juli 2025.
Dalam pelatihan Metode Edukersa tersebut diikuti 14 peserta terdiri dari 12 orang Bidan dan 2 orang TPG. Hadir dalam kesempatan acara tersebut kepala Puskesmas Kamarang yaitu Erna Marliani, SST, M.M dan Ketua Pengabdian kepada Masyarakat, Uun Kunaepah, SST, MSi.
Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan oleh Tim dari Prodi DIII Gizi Cirebon yaitu Uun Kunaepah, SST, MSi, Priyo Sulistiyono, SKM, MKM, Samuel, SKM, M.Gizi, Isnar Nurul Alfiyah, S.Gz, M. Gizi dan Dewi Vimala, SST, MPH dengan melibatkan 3 orang mahasiswa Khairi Restu Aji, Dliyaatul Fajriyyah dan Alya Nasywa.

Menurut Ketua Pengabdian kepada Masyarakat dari Prodi DIII Gizi Cirebon, Uun Kunaepah, SST, MSi mengatakan, pada awal pelatihan, dilakukan Pre-Test kepada peserta melalui google form dan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Samuel, SKM, M.Gizi.
Menurut Uun, capaian pemberian ASI Eksklusif masih rendah, banyak bayi usia kurang dari 6 bulan sudah diberikan makanan tambahan. Permasalahannya ibu belum memiliki kesiapan pengetahuan, keterampilan dan dukungan keluarga yang cukup untuk sukses memebrikan ASI Eksklusif.
“Oleh sebab itu pendekatan keluarga sangat penting guna mendukung keberhasilan ASI Eksklusif, salah satunya dengan cara memberikan edukasi langsung melalui kunjugan rumah kepada pengasuh (nenek/ibu balita) dan manfaatkan kumpulan ibu ibu untuk disampaikan pendekatan keluarga untuk memutus rantai asumsi-asumsi,” katanya dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (3/9/2025).
Uun mengatakan, setelah pemberian materi dilanjutkan dengan Post-Test kepada peserta untuk mengukur peningkatan pengetahuannya. Hasil pelatihan menunjukkan adanya meningkat pengetahuan peserta setelah penyampaian materi.
Rencana Tindak Lanjut pada kegiatan ini lanjut Uun, bagi petugas gizi dan bidan puskesmas setelah mengikuti Pelatihan Metode Edukersa yakni untuk Peningkatan ASI Eksklusif adalah melalui kuesioner (menggunakan skor) yang diperoleh dari materi yang dijelaskan dan dilakukan di posyandu wilayah kerja puskesmas Kamarang, melalui materi di kelas ibu hamil dengan menentukan sasaran, mendata secara intens pada usia kehamilan trimester 3. Kegiatan ditutup dengan pemberian hadiah dan dokumentasi kegiatan
Sementara itu, menurut pemateri pelatihan tersebut, Samuel, SKM, M.Gizi, materi yang diberikan mengenai Metode Edukersa untuk Peningkatan ASI Eksklusif. Pada penyampaian materi dan diskusi, ditemukan hal-hal sebagai berikut :
A. Implementasi Edukersa (Edukasi Komprehensif Untuk Sukses Asi Eksklusif) dengan memanfaatkan kunjungan rumah, dilakukan oleh Petugas bidan, gizi dan kader.
B. Mitos mitos warga setempat masih ditemukan, seperti Kolostrum seringkali dibuang, yaitu cairan pertama yang keluar dari payudara ibu setelah melahirkan, sebelum ASI. Kolostrum kaya akan nutrisi dan antibodi yang penting untuk kekebalan tubuh bayi baru lahir. Warnanya kuning keemasan dan teksturnya lebih kental daripada ASI, akibat kurangnya pengetahuan tentang ASI, sehingga seringkali dibuang.
C. Kendala di lapangan saat intervensi IMD (Inisiasi Menyusui Dini), terdapat kesenjangan pada pembuatan susu formula setiap ibu, terdapat kandungan air lebih banyak daripada kandungan susu, dan kandungan susu lebih banyak daripada kandungan air/ tidak sesuai.
D. Cakupan ASI Eksklusif wilayah kerja Puskesmas Kamarang yang paling tinggi di Desa Kamarang, dan yang paling rendah di Desa Kempeng.***










