Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Monday, 08 December 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Daerah
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Beranda Opini

Gerakan Sadar Obat Rasional, Ikhtiar Kecil untuk Masa Depan Besar

Oleh: Apt. Fitri Alfiani, S.Farm., M.KM Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC)

Penulis: Tim Redaksi
19 September 2025 | 07:19
Reading Time: 3 mins read
Apt. Fitri Alfiani, S.Farm., M.KM

Apt. Fitri Alfiani, S.Farm., M.KM

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on LineShare on Telegram

ETNOLOGIMEDIA- Swamedikasi atau pengobatan mandiri bukanlah hal baru dalam masyarakat kita.

Ketika sakit kepala, demam, atau batuk, langkah paling lazim yang dilakukan adalah membeli obat di warung, apotek, atau bahkan menggunakan stok obat yang tersisa di rumah. Praktik ini dianggap cepat, mudah, dan murah.

Baca Juga

Memanfaatkan Kemajuan Teknologi di Jalan Kebaikan

Menjaga Generasi Muda dari Kegiatan Negatif

Danantara, Efisiensi untuk Siapa?

Namun, tahukah kita bahwa 66 persen orang Indonesia melakukan swamedikasi sebagai usaha pertama ketika sakit, dan lebih dari 80 persen masyarakat dunia pun menempuh cara serupa? Ironisnya, tanpa pengetahuan yang cukup, swamedikasi seringkali justru membuka pintu kesalahan.

Mulai dari memilih obat yang tidak sesuai, mengonsumsi dosis berlebihan, hingga menggunakan cara yang keliru. Semua ini bisa berujung pada cedera serius, kerusakan organ, bahkan kematian.

Dalam kasus anak-anak, risiko ini menjadi lebih besar. Demam, misalnya, adalah keluhan paling umum yang dialami. Tercatat 15–25 persen anak yang datang ke layanan kesehatan mengeluhkan demam.

Obat pilihan yang paling sering dipakai masyarakat adalah parasetamol. Padahal, penggunaan parasetamol yang tidak sesuai aturan dapat memicu kerusakan fungsi hati dan menghambat perkembangan otak anak.

Kita tentu sadar, kualitas kesehatan anak hari ini menentukan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.

Karena itulah, langkah Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) melalui implementasi “Gerakan Sadar Obat Rasional* (SABAR) di Desa Gegesik Wetan, Kabupaten Cirebon, menjadi angin segar.

Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini digagas lewat hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kegiatan yang berlangsung sepanjang 5–24 Juli 2025 ini melibatkan 25 kader PKK Desa Gegesik Wetan. Mereka tak hanya diajak mendengarkan sosialisasi, tetapi juga aktif berlatih langsung melalui metode demonstrasi, simulasi, hingga penggunaan alat peraga.

Kepala Desa Gegesik Wetan, Abdul Ghofari, S.IP, bersama Ketua PKK desa setempat, Elidawati Sembiring, menyambut kegiatan ini dengan antusias. “Pengetahuan dan keterampilan terkait obat rasional sangat penting, apalagi bagi kader PKK yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujar Elidawati.

Program ini dipimpin oleh Apt. Fitri Alfiani, S.Farm., MKM, seorang apoteker yang memberi materi mengenai pentingnya kesadaran obat rasional.

Fitri menjelaskan, melalui SABAR, kader PKK kini lebih paham bagaimana memilih obat sesuai indikasi, menentukan dosis yang tepat, menyimpan obat dengan benar, hingga memahami kapan swamedikasi boleh dilakukan dan kapan harus segera mencari pertolongan medis.

Tidak berhenti di situ, kegiatan ini juga melibatkan akademisi lintas disiplin. Ari Yulistianingsih, S.Gz., M.Gz, ahli gizi, memberikan pemahaman tentang pentingnya kebutuhan gizi anak terutama ketika sakit.

“Kegiatan ini dapat terselenggara atas bantuan Hibah PKM dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Teknisnya melalui skema pemberdayaan berbasis masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (0070/C3/AL.04/2025),” ungkapnya.

Sementara itu, Ito Wardin, M.Kep., Ners, perawat berpengalaman, memandu simulasi penggunaan obat demam anak dengan berbagai metode: oral, topikal, hingga rektal.

Keterlibatan mahasiswa juga menjadi bagian penting dari program ini. Dua mahasiswa berprestasi, Alizha dan Zahra dari Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, ikut serta mendampingi kader PKK dalam praktik lapangan.

Mereka mendapat kesempatan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di kelas, sekaligus belajar langsung menghadapi realitas sosial di masyarakat.

Inilah yang membuat program SABAR memiliki makna ganda. Bagi masyarakat desa, ini adalah bentuk nyata kepedulian akademisi untuk menghadirkan solusi kesehatan yang sederhana namun vital.

Bagi dunia kampus, ini adalah ruang belajar sekaligus laboratorium sosial bagi mahasiswa agar kelak mereka menjadi tenaga kesehatan yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat.

Gerakan SABAR adalah contoh kecil dari sinergi yang besar. Ia melibatkan pemerintah desa, kader PKK, akademisi, tenaga kesehatan, hingga mahasiswa.

Sinergi inilah yang pada akhirnya melahirkan gerakan kolektif untuk menekan risiko kesalahan obat sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Ke depan, gerakan seperti SABAR sebaiknya tidak berhenti di satu desa. Ia harus menjadi kebiasaan kolektif yang meluas ke seluruh pelosok. Sebab, menjaga kesehatan masyarakat bukan hanya urusan rumah sakit atau dokter.

Ia adalah tanggung jawab bersama, mulai dari rumah tangga, organisasi masyarakat, hingga dunia pendidikan.

Ketika masyarakat sadar obat, maka masyarakat pun sadar kesehatan. Dan ketika kesehatan terjaga, masa depan bangsa pun ikut terjamin.

Karena kesehatan sejatinya bukan sekadar urusan hari ini, melainkan investasi untuk generasi yang akan datang.***

Tags: KesehatanOpiniSadar ObatSwamedika
Dapatkan update berita pilihan, dan artikel menarik lain setiap hari dari etnologimedia.com, klik untuk mengikuti Google News etnologimedia.com.

Terkait Berita

Jabar Catat Transaksi Judi Online Tertinggi, Pemain Tembus 2,6 Juta
Opini

Jabar Catat Transaksi Judi Online Tertinggi, Pemain Tembus 2,6 Juta

25 November 2025 | 13:37
Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Opini

Ambruknya Gedung Ponpes, Cermin Buramnya Jaminan Fasilitas Pendidikan

16 October 2025 | 08:08
Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Opini

Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga

08 September 2025 | 20:48
Memanfaatkan Kemajuan Teknologi di Jalan Kebaikan
Opini

Memanfaatkan Kemajuan Teknologi di Jalan Kebaikan

14 May 2025 | 07:38
Ironis, Prostitusi Online Menyasar Generasi Muda di Jabar
Opini

Menjaga Generasi Muda dari Kegiatan Negatif

26 April 2025 | 18:19
Danantara, Efisiensi untuk Siapa?
Opini

Danantara, Efisiensi untuk Siapa?

08 March 2025 | 17:50
Berita berikutnya
Fikes UMC Dorong Gerakan Sadar Obat Rasional di Gegesik Wetan

Fikes UMC Dorong Gerakan Sadar Obat Rasional di Gegesik Wetan

Rekomendasi

Layanan Publik Jemput Bola, Program Sapa Warga di Pegambiran Disambut Antusias

Layanan Publik Jemput Bola, Program Sapa Warga di Pegambiran Disambut Antusias

02 August 2025 | 13:53
Bupati Imron Luncurkan  Manajemen Talenta untuk ASN

Bupati Imron Luncurkan Manajemen Talenta untuk ASN

22 August 2025 | 20:37
Tim Pemenangan Luthfi-Dia Ramayana Perkuat Basis Dukungan Hingga Tingkat Desa

Tim Pemenangan Luthfi-Dia Ramayana Perkuat Basis Dukungan Hingga Tingkat Desa

29 October 2024 | 16:38

BeritaTerpopuler

  • Dosen FISIP UGJ Gelar PKM: Dari Antihoaks hingga Digitalisasi UMKM

  • Laskar Macan Ali dan SMSI Kota Cirebon Siap Kirim Bantuan ke Korban Bencana Sumatera

  • Program Pangan Polresta Cirebon Capai 1.980 Ton Jagung Sepanjang 2025

  • Rahasia Sehat Alami: Manfaat Luar Biasa Cuka Kurma yang Jarang Diketahui

  • Program Studi DIII Gizi Cirebon Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Lakukan Penelitian terkait Gizi dan Kesehatan Reproduksi

Etnologi Media

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sosok

Layanan dan Informasi

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Copyright @ 2021 PT Digital Etnologi Solution. All rights reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks

© 2021 PT Digital Etnologi Solution - Inspirasi Generasi Terkini.