CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali terwujud.
Hal itu direalisasikan melalui kegiatan Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) yang digelar di Desa Sambeng, Kecamatan Gunungjati.
Program karya bakti yang digagas Kodim 0620/Kabupaten Cirebon ini resmi dibuka Bupati Cirebon, Imron, bersama Dandim 0620 Letkol Inf M. Yusron, Senin (27/10/2025).
Dalam sambutannya, Imron mengapresiasi kepedulian jajaran TNI yang konsisten mendukung pembangunan infrastruktur desa.
Ia menilai kegiatan BSMSS bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga bentuk nyata pemberdayaan masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Dandim dan seluruh jajaran atas kegiatan bakti TNI ini. Kegiatan ini bukan hanya membangun jalan, tapi juga memberdayakan masyarakat sekitar,” ujar Bupati Imron.
Imron menambahkan, kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan warga menjadi contoh nyata semangat gotong royong dalam pembangunan.
Selain memperbaiki akses antar-desa, kegiatan ini juga melibatkan tenaga kerja lokal.
“Saya melihat sendiri para pekerja berasal dari desa sekitar. Ini bukti nyata pemberdayaan masyarakat yang patut diapresiasi,” katanya.
Menurut Imron, pembangunan daerah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
Diperlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif TNI yang selama ini terbukti efektif dalam membangun wilayah pedesaan.
Antusiasme warga Desa Sambeng dan sekitarnya tampak tinggi. Mereka bergotong royong bersama anggota TNI, mencerminkan kuatnya semangat kemanunggalan antara TNI dan rakyat.***
“Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak desa di Cirebon. Karena pembangunan sejati adalah yang dilakukan bersama rakyat, untuk rakyat,” kata Imron.
Sementara itu, Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M. Yusron, menjelaskan bahwa BSMSS merupakan program tahunan TNI AD di bawah Kodam III/Siliwangi.
Teknisnya dilaksanakan bergiliran di berbagai desa sesuai hasil koordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait, terutama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
“Setiap tahun lokasi kegiatan berganti sesuai skala prioritas pembangunan di desa yang membutuhkan. Tahun ini, fokus kami pada pengerasan dan pengecoran jalan sepanjang 300 meter yang menghubungkan antar-desa di Kecamatan Gunung Jati,” jelas Yusron.
Menurutnya, peningkatan akses jalan akan berdampak besar pada mobilitas warga, distribusi hasil pertanian, serta pertumbuhan ekonomi lokal.
“Dengan akses jalan yang lebih baik, arus transportasi lebih lancar, ekonomi warga meningkat, dan kesejahteraan ikut terangkat,” tambahnya.
Selain pembangunan jalan, kegiatan BSMSS tahun ini juga mencakup rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di beberapa titik tambahan.
“Total terdapat lima titik utama dan dua titik tambahan hasil kolaborasi dengan program pemerintah daerah lainnya,” ungkap Dandim.***










