CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Sejumlah akademisi dari Program Studi Ilmu Komunikasi (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Sindangjawa, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Kamis (4/12/2025).
Kegiatan ini berfokus pada penguatan literasi digital, pemasaran UMKM, serta pemanfaatan teknologi untuk layanan publik.
Program PKM ini dikemas dalam tiga sesi pembekalan. Pada sesi pertama, para dosen Dr. Farida Nurfalah, Dr. Hj. Leni Rohida, M.Si., dan Nurhana Dhea Parlina, SE., MM. menyampaikan materi “Digitalisasi UMKM melalui Pelatihan Desain Konten dan Pemasaran Online.”
“Materi ini menekankan pentingnya strategi digital bagi pelaku UMKM di era saat ini,” kata Dr. Farida Nurfalah, selaku koordinator kegiatan.
Berdasarkan laporan Kementerian Koperasi dan UMKM, kata dia, sebanyak 64,2 juta UMKM Indonesia kini menghadapi tuntutan transformasi digital.
Namun baru sekitar 27% yang benar-benar memanfaatkan pemasaran online secara optimal.
“Data ini sejalan dengan hasil riset McKinsey (2024) yang menunjukkan bahwa UMKM yang aktif menggunakan digital marketing dapat meningkatkan omzet hingga 2,5 kali lebih tinggi dibanding pola pemasaran konvensional,” ungkapnya.
Literasi Digital dan Deteksi Hoaks
Sesi kedua mengangkat tema “Desa Melek Media, Peningkatan Literasi Informasi melalui Pelatihan Deteksi Hoaks”, yang dipaparkan oleh Welly Wihayati, S.Sos., M.Si., Dr. Farida Nurfalah, dan Neilia Fariani, M.Si.
Materi ini dinilai sangat relevan mengingat laporan Kementerian Kominfo (2025) menyebutkan bahwa lebih dari 11.000 sebaran hoaks teridentifikasi per tahun, terutama di kelompok masyarakat pedesaan yang memiliki tingkat literasi digital rendah.
Para peserta dilatih mengenali ciri-ciri berita palsu, cara mengecek fakta, serta etika bermedia digital.

Teknologi Pengelolaan Sampah
Sesi ketiga menghadirkan materi “Aplikasi Pengumpulan Sampah Berbasis Teknologi Chatbot” oleh Eteh Resa Asyifa, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Leni Rohida, S.Sos., M.Si.
Pendekatan ini memperkenalkan pemanfaatan teknologi percakapan otomatis (chatbot) untuk sistem pelaporan sampah, pengingat jadwal pengangkutan, dan edukasi pemilahan sampah.
Studi akademik menunjukkan bahwa implementasi teknologi berbasis chatbot dapat meningkatkan respons pelayanan publik hingga 40% pada sektor tata kelola lingkungan.
Perlu Pendampingan Berkelanjutan
Kepala Desa Sindangjawa, Yayat Supriatna, mengapresiasi program ini karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku UMKM pengolah makanan.
“Materi-materi seperti desain kemasan, logo halal, dan promosi digital sangat dibutuhkan. Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti di sini, tetapi berlanjut dalam bentuk pendampingan berkelanjutan,” ujar Yayat.
Program ini, kata Yayat, melibatkan unsur RW, RT, kader Posyandu, hingga pelaku UMKM.
“Antusiasme peserta menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar pentingnya literasi digital dan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup,” terangnya.***










