KAB. GARUT (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) di daerah-daerah kabupaten/kota se-Indonesia saat ini sedang gencar melakukan sosialisasi Vaksin Rotavirus (RV) dan Vaksin Human Papiloma Virus (HPV) bagi anak-anak.
Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah diare pada balita dan mencegah kanker, terutama kanker serviks rahim.
Seperti dilakukan Dinkes Kabupaten Garut melanjutkan rangkaian sosialisasi Vaksin Rotavirus (RV) dan HPV dengan mengundang peserta dari berbagai sektor di Aula Sabda Alam Resort Hotel, Kabupaten Garut, Selasa (1/8/2023).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman menyampaikan, pentingnya sosialisasi ini kepada lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, untuk menyamakan persepsi tentang pentingnya vaksinasi baru yang harus segera disosialisasikan kepada masyarakat.
“Vaksin baru ini ditargetkan untuk anak-anak kelas 5 SD/MI sebagai sasaran utama, yang nantinya akan diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya yang saat ini rutin diberikan di puskesmas dan rumah sakit,” ujar Asep dikutip dari laman Provinsi Jabar.
Asep menjelaskan bahwa Vaksin RV akan diberikan sebanyak 3 kali pada bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan, sementara Vaksin HPV akan diberikan 2 kali pada siswa perempuan kelas 5 SD dan kembali diberikan saat anak tersebut duduk di kelas 6 SD.
“Anak usia kelas 5 baik di SD maupun di MI itu adalah salah satu sasaran kita kelas 5, nanti diulang lagi tahun depan kelas 6 ada di mereka, termasuk Dinas Sosial ada panti asuhan juga kan di situ. Nah itu juga sasaran kita untuk yang vaksin HPV,” katanya.
Dengan peluncuran vaksin RV dan HPV ini, Dinkes Garut berharap dapat meningkatkan cakupan vaksinasi menjadi minimal 90% dari anak-anak, sesuai dengan target Kementerian Kesehatan.
Dalam waktu dekat, masyarakat Garut dapat menikmati manfaat dari vaksinasi baru ini, yang diharapkan dapat memberikan perlindungan optimal untuk anak-anak dalam menghadapi ancaman kesehatan tertentu.***