CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).- Kabupaten Cirebon berhasil mencapai target tertinggi dalam capaian pemberian imunisasi dasar lengkap (IDL) di Jawa Barat.
Bahkan, Kabupaten Cirebon masuk dalam 10 besar kota/kabupaten dengan capaian pemberian IDL tertinggi se-Indonesia.
Capaian target Kabupaten Cirebon mampu menembus capaian IDL dengan angka 98,1 dari target 95 persen dari sasaran mendekati akhir tahun 2023 ini.
Atas raihan itu, Bupati Cirebon, Imron, menyebutkan, meskipun sudah mencapai target, tetap meminta jajarannya tetap untuk terus menggencarkan sosialisasi pentingnya imunisasi bagi masyarakat.
Pasalnya, salah satu penyebab rendahnya cakupan imunisasi adalah ketidaktahuan orang tua mengenai manfaat imunisasi secara detail.
“Kita ketahui, imunisasi untuk membangun kekebalan tubuh. Kenapa cakupan imunisasi rendah? Karna orang tua tidak mengetahui apa manfaat imunisasi secara detail, sehingga harus disosialisasikan,” kata Imron, di sela kegiatannya, Jumat (1/12/2023).
Hasil laporan dari Dinas Kesehatan selaku leading sektor, kata Imron, penyebab lainnya, adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang kehalalan imunisasi.
Serta jadwal tepat kapan anaknya harus diimunisasi. Kemudian imunisasi anak sekolah, usia berapa harus diimunisasi. Sebagian besar orang tua juga tidak mengetahui imunisasi apa saja yang gratis dan rumah sakit mana saja yang sudah kerjasama dengan pemerintah.
“Kami mengapresiasi Dinkes, karena sudah melibatkan tim PKK dan lainnya. Karena itu, selain sosialisasi, kami akan mendorong PKK di desa untuk memonitor pelaksanaan imunisasi,” pinta Imron.
Ia menambahkan, imunisasi yang harus menjadi perhatian bersama karena, penyakit bukan hanya menimpa anak-anak, tapi bisa juga menular ke ibu hamil dan membahayakan janin.
“Monitor ibu-ibu hamil yang ada supaya kita bisa pantau bagaimana pemenuhan gizinya. Dan saya mengajak semua bersinergi. Pemerintah tidak akan bisa bergerak sendiri tanpa bantuan masyarakat. Semoga kita semua bisa ambil bagian dalam membebaskan anak-anak kita dari berbagai jenis penyakit. Jangan takut anak diimunisasi,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, melalui Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dendi Hamdi, menyebutkan , tahun 2020 imunisasi mengalami penurunan sejak pandemi.
Namun, seiring berjalannya waktu hingga 2023 ini jumlah anak yang sudah diimunisasi terus meningkat hingga yang paling tinggi di Jawa Barat.
“Kabupaten Cirebon bahkan masuk kategori 10 daerah tertinggi se Indonesia. Setelah Kabupaten Kudus, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Bondowoso,” ungkapnya.
Atas capaian itu, kata Dendi, menunjukkan bagaimana seriusnya pemerintah, dan peran elemen terkait seperti PKK sangat penting, terutama pelaksanaan imunisasi anak.
“Kami sejak tahun lalu mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dan berjalan lancar. Tahun ini, kami juga memberikan dukungan untuk imunisasi, dan kami harap ada keterlibatan langsung PKK di semua level,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melihat bagaimana peran PKK dalam meningkatkan angka vaksinasi. Mereka melakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa. Karena itu, pihaknya juga berharap PKK turut ambil bagian dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Kabupaten Cirebon.
“Begitu banyak peran strategis PKK. Karena itu, kami telah melakukan kajian untuk mengukuhkan dan kajian untuk disampaikan kepada Kemendagri dan Kemenkes,” imbuhnya.***