CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).- Di era digital saat ini, perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, dan televisi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bahkan bagi anak-anak.
Banyak orang tua memberikan gadget kepada balita mereka sebagai cara untuk menghibur atau menenangkan mereka. Namun, seberapa lama sebenarnya screen time yang aman untuk balita dalam sehari?
Penelitian menunjukkan terlalu banyak screen time pada usia dini dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Masa balita adalah masa krusial di mana anak belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungan sekitarnya, orang tua, dan teman-teman mereka.
Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi waktu berharga yang seharusnya dihabiskan untuk berinteraksi dan bermain secara aktif, yang penting untuk perkembangan motorik, sosial, dan kognitif mereka.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa balita di bawah usia dua tahun sebaiknya tidak terpapar layar sama sekali, sementara anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun sebaiknya dibatasi screen time-nya hingga maksimal satu jam per hari.
Bahkan, waktu satu jam tersebut sebaiknya diisi dengan konten yang edukatif dan selalu didampingi oleh orang tua untuk memastikan anak memahami apa yang mereka tonton.
Dampak dari screen time yang berlebihan meliputi masalah perilaku, gangguan tidur, hingga keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
Penting bagi orang tua untuk menciptakan keseimbangan antara screen time dan aktivitas fisik. Alih-alih menggunakan gadget sebagai hiburan utama, mendorong anak-anak untuk bermain di luar ruangan, membaca buku bersama, atau melakukan kegiatan kreatif seperti menggambar atau bermain puzzle jauh lebih bermanfaat.
Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya mendukung perkembangan otak anak tetapi juga mengajarkan mereka cara bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Meskipun screen time dapat memberikan manfaat jika digunakan dengan bijak, batasan yang ketat dan pengawasan dari orang tua sangat penting untuk memastikan dampak negatif dapat diminimalkan. Membatasi screen time tidak hanya melindungi perkembangan balita tetapi juga membantu mereka tumbuh menjadi anak yang lebih aktif, kreatif, dan sehat.***