CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).- Karang gigi atau tartar adalah lapisan keras yang terbentuk di gigi akibat penumpukan plak. Jika dibiarkan terlalu lama, karang gigi dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti bau mulut, radang gusi, hingga penyakit gigi yang lebih serius.
Untungnya, ada beberapa cara mudah yang bisa kamu coba untuk menghilangkan karang gigi, baik dengan perawatan alami di rumah maupun dengan bantuan profesional.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa cara efektif untuk membersihkan karang gigi agar gigi tetap sehat dan bersih.
1. Sikat Gigi Secara Teratur dan Benar
Langkah pertama dan paling penting untuk menghilangkan karang gigi adalah menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari. Pastikan kamu menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, karena fluoride membantu mencegah pembentukan karang gigi dengan memperkuat enamel gigi. Selain itu, teknik menyikat gigi yang benar juga berperan penting. Sikat gigi dengan gerakan melingkar lembut dan jangan lupa membersihkan area garis gusi, tempat karang gigi sering terbentuk.
Selain menyikat gigi, penggunaan benang gigi atau floss juga sangat dianjurkan untuk membersihkan sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi dan mencegah terbentuknya plak yang bisa berubah menjadi karang gigi.
2. Berkumur dengan Larutan Garam
Garam memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu membersihkan mulut dari bakteri penyebab plak dan karang gigi. Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi sekaligus mencegah pembentukan karang gigi. Cara ini mudah dilakukan di rumah dan bisa menjadi solusi alami untuk menjaga kebersihan mulut.
Untuk membuat larutan garam, campurkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur selama 30 detik. Lakukan dua kali sehari untuk hasil yang lebih efektif.
3. Mengunyah Buah Apel atau Sayuran Keras
Buah apel, wortel, atau seledri dikenal sebagai pembersih alami gigi. Tekstur renyah pada buah dan sayuran tersebut dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan di gigi serta mengurangi plak yang menjadi penyebab karang gigi. Selain itu, buah apel mengandung asam malat yang dapat membantu memutihkan gigi secara alami.
Mengunyah buah atau sayuran ini secara rutin juga merangsang produksi air liur yang berfungsi sebagai pembersih alami mulut, membantu menjaga kebersihan gigi dan gusi.
4. Gunakan Baking Soda
Baking soda adalah bahan yang sering digunakan dalam produk pemutih gigi alami. Baking soda memiliki sifat abrasif ringan yang dapat membantu mengikis plak dan karang gigi. Selain itu, baking soda juga mampu menetralkan asam di mulut, yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab karang gigi.
Untuk menggunakannya, campurkan sedikit baking soda dengan air hingga menjadi pasta, lalu gunakan sebagai pengganti pasta gigi saat menyikat gigi. Lakukan perawatan ini maksimal dua kali seminggu agar enamel gigi tetap terjaga dan tidak rusak.
5. Minyak Kelapa untuk Oil Pulling
Oil pulling dengan minyak kelapa adalah salah satu metode kuno yang dipercaya bisa membersihkan mulut dari bakteri dan mencegah pembentukan karang gigi. Minyak kelapa mengandung asam laurat yang bersifat antimikroba dan dapat menghilangkan bakteri penyebab plak di gigi.
Cara melakukan oil pulling cukup sederhana. Ambil satu sendok makan minyak kelapa dan kumur-kumur di dalam mulut selama 10-15 menit. Jangan sampai tertelan, dan setelah selesai, buang minyak tersebut. Bilas mulut dengan air hangat dan sikat gigi seperti biasa. Lakukan oil pulling setiap pagi untuk hasil yang optimal.
6. Kunjungi Dokter Gigi Secara Rutin
Meskipun cara-cara alami bisa membantu mencegah dan mengurangi karang gigi, kunjungan rutin ke dokter gigi tetap sangat penting. Dokter gigi memiliki alat khusus untuk membersihkan karang gigi yang sudah mengeras dan sulit dihilangkan dengan cara alami. Pembersihan profesional (scaling) disarankan dilakukan setidaknya dua kali setahun untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi.
Dengan pembersihan rutin, dokter juga bisa mendeteksi tanda-tanda awal masalah gigi lainnya yang mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.***