CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pemerintah Kabupaten Cirebon menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat transformasi digital.
Hal itu sebagai strategi utama untuk mendukung pembangunan daerah dan meningkatkan daya saing.
Komitmen ini ditegaskan dalam seminar bertajuk “Arah Kebijakan Pembangunan Digitalisasi di Kabupaten Cirebon”, yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon di Hotel Apita, Rabu (11/12/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, dalam sambutannya menekankan pentingnya transformasi digital untuk menjawab tantangan global, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. “Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan daya saing daerah. Kita harus memastikan masyarakat memiliki keterampilan digital yang relevan,” ujarnya.
Wahyu juga mengungkapkan proyeksi kekurangan 2,7 juta talenta digital di Indonesia pada 2030.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi usia produktif di Indonesia diperkirakan mencapai 65 persen pada 2045.
“Kabupaten Cirebon harus berakselerasi untuk meningkatkan indeks masyarakat digital, yang saat ini berada di angka 42,88,” katanya.
Ia menambahkan bahwa upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia berbasis teknologi.
Guna menjadi langkah strategis untuk mendukung target pembangunan daerah dan keberlanjutan ekonomi.
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Bambang Sudaryanto selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon, Dr. Faridha Nurfalah selaku Akademisi Ilmu Komunikasi Universitas Gunung Jati, dan Thifal Islami, Content Creator asal Cirebon.
Kepala Diskominfo Cirebon, Bambang Sudaryanto, memaparkan pentingnya literasi digital masyarakat, yang meliputi keterampilan, etika, keamanan, dan budaya digital.
“Melalui program pelatihan dan kolaborasi lintas sektor, kami berupaya membangun masyarakat yang bijak dan produktif dalam memanfaatkan teknologi,” ujarnya.
Tren peningkatan literasi digital nasional, yang naik menjadi 3,65 dari skala 5 pada 2022, menjadi acuan optimisme.
“Kami berharap sinergi lintas sektor yang terbangun dapat mempercepat transformasi digital di Kabupaten Cirebon,” tambah Bambang.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk mendukung akselerasi digitalisasi, khususnya dalam pengembangan SDM teknologi.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, Kabupaten Cirebon optimistis dapat mendorong pembangunan berbasis digital yang berkelanjutan dan inklusif.
“Peserta seminar terdiri dari perangkat daerah, pelaku usaha, serta forum anak kabupaten dan kecamatan, yang semuanya diharapkan menjadi agen perubahan,” katanya. ***