Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Thursday, 11 September 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Daerah
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Beranda Opini

Danantara, Efisiensi untuk Siapa?

Penulis: Ryan Haryanto
08 March 2025 | 17:50
Reading Time: 3 mins read
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on LineShare on Telegram

Oleh Yanyan Supiyanti, A.Md.
Pendidik Generasi

 

Baca Juga

Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba

Ketahanan Alam dan Manusia di Tahun Ular Kayu

Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi dengan Pemberian Jus Tomat

NEGERI ini terus menerus dilanda masalah. Setelah kasus pagar laut, lalu oplosan pertamax, sekarang ada Danantara. Apa itu Danantara?

Danantara adalah lembaga investasi yang diinisiasi pemerintah mengelola investasi dan dana yang lebih besar. Tujuannya mempercepat pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek penting negara.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa sisa anggaran sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp325 triliun dari penghematan anggaran akan digelontorkan untuk diinvestasikan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). (Kompas, 15-2-2025)

Sisa anggaran sebanyak Rp325 triliun diserahkan ke Danantara untuk diinvestasikan disebut sebagai efisiensi anggaran negara. Terus, kebaikan untuk rakyat apa?

Uang rakyat diputar-putar, ke sana ke sini, tapi rakyatnya tetap gigit jari. Sisa anggaran diinvestasikan, ke mana? Ke proyek-proyek berkelanjutan di luar APBN. Justru ini jadi efisiensi salah prioritas.

Efisiensi ini salah prioritas, pemerintah malah memilih menyuntikkan dana ke Danantara yang berfokus pada proyek-proyek infrastruktur dan investasi besar. Sedangkan, sektor-sektor vital yang melayani hajat hidup rakyat banyak seperti kesehatan, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur dasar melalui Kementerian PU, justru mengalami pemangkasan anggaran yang besar.

Pemangkasan anggaran yang besar tersebut berdampak langsung terhadap rakyat, seperti PHK, penghentian pembangunan fasilitas umum, pengurangan bahkan penghentian dana beasiswa sekolah dan kuliah, penghentian bantuan penelitian, dll.

Hal ini terjadi karena negeri ini menerapkan sistem ekonomi kapitalisme dengan mengusung ekonomi kerakyatan, tetapi tidak melepaskan oligarki yang telah menjadi tim suksesnya. Danantara dibentuk sebagai langkah untuk optimalisasi modal dan aset BUMN dalam mengejar pertumbuhan ekonomi. Alhasil, aktor yang menikmati Danantara adalah para oligarki yang terpampang di jajaran petinggi Danantara.

Pengelolaan Harta dalam Islam

Dalam Islam, mengelola harta rakyat ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Bukan ditujukan untuk pengembangan investasi.

Islam memiliki Departemen Kemaslahatan Rakyat yang bertugas untuk memastikan seluruh kebutuhan rakyat terpenuhi dan terlayani tanpa terkecuali. Pendanaannya dibiayai negara melalui baitulmal, dari harta rakyat yang dikumpulkan dan dikelola sesuai syariat.

Islam memiliki konsep kepemilikan dan bagaimana cara mengelolanya. Kepemilikan dalam Islam dibagi menjadi tiga, yakni kepemilikan umum, kepemilikan negara, dan kepemilikan individu.

Sistem ekonomi Islam telah menentukan tata cara pengelolaannya serta siapa yang berhak mengelola, juga hasilnya untuk siapa.

Pelayanan dalam Islam

Islam memandang penguasa adalah raa‘in, yakni pengurus dan pelayan kepentingan rakyat. Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan adalah kebutuhan dasar yang dijamin pemenuhannya oleh negara.

Dalam kitab Syakhshiyah Islamiyah Jilid 2 hlm. 158, Syekh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahullah menjelaskan bahwa tanggung jawab penguasa yang berkaitan dengan hal-hal yang wajib dipenuhi sebagai penguasa tampak jelas dalam hadis-hadis yang dijelaskan Rasulullah saw., di antaranya yang adalah kekuatan, ketakwaan, kelemahlembutan terhadap rakyat, dan tidak menimbulkan antipati.

Kekuatan di sini adalah kekuatan kepribadian, yakni kekuatan akal dan jiwa. Akal seorang penguasa harus mengetahui berbagai hal dan berbagai bentuk hubungan. Jiwa seorang penguasa harus mengetahui bahwa dirinya adalah pemimpin dan mengarahkan kecenderungannya sebagaimana seorang pemimpin. Ia harus memiliki sifat takwa dalam dirinya dan dalan memimpin umat.

Kedaulatan ada di tangan syarak, menjadikan penguasa harus tunduk pada hukum syarak, tidak berpihak pada yang lain. Penguasa harus terikat dengan hukum syarak yang telah Allah Swt. tetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunah Rasul-Nya.

Sumber anggaran dalam sistem Islam banyak dan beragam. Pengelolaan anggaran dalam negara dilakukan oleh baitulmal. Sumber pemasukannya dari fai, ganimah, anfal, kharaj, jizyah, dan dari hak milik umum dengan berbagai macam bentuknya, dari hak milik negara, usyur, khumus, rikaz, tambang, serta harta zakat (Syekh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahullah dalam kitab Nizham al-Iqtishadiy fi al-Islam hlm. 530).

Islam memandang penguasa itu harus menjadi pemimpin yang mengayomi, mengurusi, dan melayani kepentingan dan kemaslahatan rakyat. Tidak ada tujuan lain dari hal itu. Semua itu akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah Swt., sehingga penguasa akan menjalankan tugasnya dengan amanah dan adil.

Jika sistem ekonomi Islam diterapkan, maka kesejahteraan rakyat akan terwujud individu per individu. Seluruh rakyat terjamin pemenuhan kebutuhan dasarnya, baik pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan keamanannya.

Penerapan sistem ekonomi Islam membutuhkan penerapan sistem politik Islam dan sistem lainnya secara total sesuai syariat Islam. Semua akan terwujud dalam bangunan Islam kafah yang akan membawa berkah bagi semesta alam.

Wallahualam bissawab.

Tags: DanantaraEfisiensiEkonomiOpini
Dapatkan update berita pilihan, dan artikel menarik lain setiap hari dari etnologimedia.com, klik untuk mengikuti Google News etnologimedia.com.

Terkait Berita

Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Opini

Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga

08 September 2025 | 20:48
Memanfaatkan Kemajuan Teknologi di Jalan Kebaikan
Opini

Memanfaatkan Kemajuan Teknologi di Jalan Kebaikan

14 May 2025 | 07:38
Ironis, Prostitusi Online Menyasar Generasi Muda di Jabar
Opini

Menjaga Generasi Muda dari Kegiatan Negatif

26 April 2025 | 18:19
Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba
Opini

Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba

03 March 2025 | 17:17
Asmara Shio Ular di Tahun Naga, Begini Prediksinya
Opini

Ketahanan Alam dan Manusia di Tahun Ular Kayu

22 January 2025 | 13:35
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi dengan Pemberian Jus Tomat
Opini

Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi dengan Pemberian Jus Tomat

01 February 2024 | 12:34
Berita berikutnya
Polresta Cirebon Gelar Patroli Sahur, Berikan Keamanan bagi Warga Selama Ramadan

Polresta Cirebon Gelar Patroli Sahur, Berikan Keamanan bagi Warga Selama Ramadan

Rekomendasi

Jelang Pilkada, Gerindra Siapkan Sejumlah Nama Calon Bupati Cirebon

21 March 2024 | 13:50
Tanpa Perlawanan, Puluhan Warem di Goa Macan Cirebon Akhirnya Dibongkar

Tanpa Perlawanan, Puluhan Warem di Goa Macan Cirebon Akhirnya Dibongkar

31 July 2024 | 14:39
Anggaran Perubahan Disahkan, Bupati: Hasil Optimalisasi Kinerja Legislatif dan Eksekutif

Anggaran Perubahan Disahkan, Bupati: Hasil Optimalisasi Kinerja Legislatif dan Eksekutif

20 September 2023 | 09:29

BeritaTerpopuler

  • KBBI Hadirkan Ruang Baru Pecinta Buku di Tengah Era Digital

  • Cahaya Abadi: Makna Bunga Matahari untuk Mengenang Mereka yang Telah Pergi

  • Filosofi Warna dalam Desain Grafis: Memahami Makna di Balik Pilihan Warna

  • Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga

  • Fakta Menarik: Ternyata SCOBY atau ‘Jamur’ Kombucha Bisa Dimakan

Etnologi Media

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sosok

Layanan dan Informasi

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Copyright @ 2021 PT Digital Etnologi Solution. All rights reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks

© 2021 PT Digital Etnologi Solution - Inspirasi Generasi Terkini.