Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Thursday, 11 September 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Daerah
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Beranda Daerah

Jalan Poros Antar Desa Rusak Parah, Warga Blokir Akses dan Desak Perbaikan

Penulis: Mamat Rahmat
08 July 2025 | 11:18
Reading Time: 2 mins read
Warga Japura Kidul melakukan penutupan akses jalan dan aksi teatrikal mandi lumpur sebagai protes menuntut perbaikan, Selasa (8/7/2025)./* (foto: M. Rahmat) 

Warga Japura Kidul melakukan penutupan akses jalan dan aksi teatrikal mandi lumpur sebagai protes menuntut perbaikan, Selasa (8/7/2025)./* (foto: M. Rahmat) 

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on LineShare on Telegram

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Warga Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, melakukan penutupan akses jalan di wilayahnya, Selasa (8/7/2025).

Tak hanya itu, mereka juga melakukan aksi teatrikal mandi lumpur di tengah kubangan jalan rusak.

Baca Juga

Menteri PPPA Tinjau Anak Berhadapan dengan Hukum, Bupati Imron Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat

Pemerintah Pusat Siap Dukung Pemulihan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon

2.560 Tiket Tambahan Disiapkan KAI Daop 3 Cirebon untuk Libur Panjang

Hal itu sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan yang telah berlangsung lebih dari dua dekade tanpa penanganan serius dari pemerintah.

Aksi ini berlangsung menjadi simbol keputusasaan warga atas kerusakan jalan poros kabupaten sepanjang 500 meter yang menghubungkan Desa Japura Kidul dengan Desa Japura Lor dan Desa Beringin.

Jalan ini juga menjadi akses vital bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, ibadah, hingga layanan kesehatan masyarakat sekitar.

“Sudah banyak korban jatuh, terutama saat subuh. Paling tidak sudah sembilan orang. Mereka biasanya berangkat ke pasar atau ke masjid,” ujar Ahmad Yunus, salah seorang warga.

Menurut Ahmad, jalan tersebut berlumpur, licin, dan membahayakan, terutama saat musim hujan.

Lapisan tanah merah dan genangan air membuat kendaraan mudah tergelincir.

Warga menyebut kerusakan jalan telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun tanpa ada perbaikan yang berarti.

Meski kerap dijanjikan, namun hingga kini belum ada langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Cirebon.

“Kalau dihitung-hitung, jalan ini rusak sudah sekitar 20 tahun. Enggak pernah ada perbaikan serius. Ini akses penting warga, tapi seperti tidak dianggap,” tegas Ahmad.

Kepala Desa Japura Kidul, Heriyanto, mengaku sudah berulang kali mengajukan laporan dan proposal kepada pemerintah kabupaten.

Bahkan, pihak desa sempat melakukan penimbunan jalan secara swadaya bersama warga untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Namun, karena jalan tersebut berstatus jalan kabupaten, maka pemerintah desa tidak memiliki kewenangan anggaran untuk melakukan perbaikan menyeluruh.

“Kami tidak bisa pakai dana desa untuk memperbaiki jalan kabupaten. Itu melanggar aturan. Kalau boleh, saya yakin satu tahun jalan ini bisa selesai dibangun,” kata Heriyanto.

Ia menambahkan bahwa kondisi ini menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Banyak warga yang menyalahkan pemerintah desa, padahal kewenangan sepenuhnya ada di pemerintah kabupaten.

Penutupan jalan dan aksi mandi lumpur yang dilakukan warga bukan bentuk permusuhan terhadap pemerintah.

Melainkan alarm sosial agar pemerintah segera bertindak sebelum jatuh korban lebih banyak.

“Warga lelah dijanjikan. Kalau terus tidak ditanggapi, bukan tidak mungkin aksi akan terus berlanjut. Jangan tunggu ada korban jiwa,” ujar Heriyanto.

Kasus ini menambah panjang daftar kerusakan infrastruktur di Kabupaten Cirebon yang tak kunjung tertangani. Jalan sepanjang hanya 500 meter yang dibiarkan rusak selama 20 tahun menjadi ironi dalam pembangunan daerah.

Warga kini hanya bisa berharap, sembari terus menambal jalan secara manual dengan batu dan pasir agar bisa dilewati.

“Kami tidak minta banyak. Harapan kami cuma satu, perbaikan jalan ini bisa segera direalisasikan,” pungkas Heriyanto.***

Tags: AstanajapuraJalan rusakjapura kidulKabupaten Cirebon
Dapatkan update berita pilihan, dan artikel menarik lain setiap hari dari etnologimedia.com, klik untuk mengikuti Google News etnologimedia.com.

Terkait Berita

DPRD Sambut Pemekaran Cirebon Timur, Sophi: Demi Pemerataan Pembangunan
Daerah

DPRD Sambut Pemekaran Cirebon Timur, Sophi: Demi Pemerataan Pembangunan

10 September 2025 | 19:50
Nelayan Dipastikan Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Jigus: 17.900 Sasaran Program
Daerah

Nelayan Dipastikan Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Jigus: 17.900 Sasaran Program

10 September 2025 | 17:47
DPRD Komitmen Perjuangkan Hak Buruh Lewat Sinergi Lintas Pihak
Daerah

DPRD Komitmen Perjuangkan Hak Buruh Lewat Sinergi Lintas Pihak

10 September 2025 | 13:45
Menteri PPPA Tinjau Anak Berhadapan dengan Hukum, Bupati Imron Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat
Daerah

Menteri PPPA Tinjau Anak Berhadapan dengan Hukum, Bupati Imron Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat

10 September 2025 | 09:31
Pemerintah Pusat Siap Dukung Pemulihan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon
Daerah

Pemerintah Pusat Siap Dukung Pemulihan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon

09 September 2025 | 09:38
2.560 Tiket Tambahan Disiapkan KAI Daop 3 Cirebon untuk Libur Panjang
Daerah

2.560 Tiket Tambahan Disiapkan KAI Daop 3 Cirebon untuk Libur Panjang

06 September 2025 | 18:55
Berita berikutnya
Kejuaraam Karate Pelajar Digelar, Wabup: Sportivitas dan Karakter Lebih Utama

Kejuaraam Karate Pelajar Digelar, Wabup: Sportivitas dan Karakter Lebih Utama

Rekomendasi

PJ Bupati Cirebon Hadiri Simulasi Sispamkota 2024 untuk Menjamin Keamanan Pilkada

PJ Bupati Cirebon Hadiri Simulasi Sispamkota 2024 untuk Menjamin Keamanan Pilkada

08 August 2024 | 07:22
Jaga Integritas Pemilu, Panwascam Losari dan PKD Adakan Rakor Pengawasan

Jaga Integritas Pemilu, Panwascam Losari dan PKD Adakan Rakor Pengawasan

21 December 2023 | 07:42
Baru Sehari Diresmikan, Masjid Syarif Abdurachman Dipadati Pengunjung

Baru Sehari Diresmikan, Masjid Syarif Abdurachman Dipadati Pengunjung

27 August 2023 | 08:24

BeritaTerpopuler

  • KBBI Hadirkan Ruang Baru Pecinta Buku di Tengah Era Digital

  • Cahaya Abadi: Makna Bunga Matahari untuk Mengenang Mereka yang Telah Pergi

  • Filosofi Warna dalam Desain Grafis: Memahami Makna di Balik Pilihan Warna

  • Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga

  • Fakta Menarik: Ternyata SCOBY atau ‘Jamur’ Kombucha Bisa Dimakan

Etnologi Media

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sosok

Layanan dan Informasi

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Copyright @ 2021 PT Digital Etnologi Solution. All rights reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks

© 2021 PT Digital Etnologi Solution - Inspirasi Generasi Terkini.