CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Gedung DPRD Kabupaten Cirebon mengalami kerusakan parah usai aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dan penjarahan pada Sabtu (30/8/2025).
Berdasarkan pengamatan pada Minggu (31/8/2025), hampir seluruh ruangan di gedung wakil rakyat itu hancur.
Mulai dari ruang paripurna, ruang fraksi, komisi, hingga fasilitas penunjang lainnya.
Yang lebih memprihatinkan, ratusan unit komputer dan CPU hilang dijarah massa. Akibatnya, seluruh data yang berkaitan dengan kinerja dan administrasi DPRD Kabupaten Cirebon dipastikan lenyap, tanpa ada cadangan (backup) di server Sekretariat Dewan (Setwan).
“Semua komputer dan CPU ikut dijarah. Kami tidak punya backup data sama sekali,” kata Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, saat dikonfirmasi.
Asep mengaku pihaknya tidak pernah menduga gedung dewan bakal menjadi sasaran perusakan dan penjarahan. Kerugian masih dalam perhitungan. Meski demikian, ia memastikan aktivitas sekretariat dan anggota dewan tetap berjalan, meskipun harus mencari alternatif ruang kerja.
“Besok kami akan meminta bantuan BPBD dan Damkar untuk membersihkan pecahan kaca dan material bangunan. Kegiatan dewan tetap berjalan sambil menata kembali ruangan yang bisa dipakai,” ujarnya.
Bupati Cirebon, Imron yang juga meninjau langsung kondisi gedung DPRD pasca kerusuhan.
Ia menyayangkan aksi anarkis yang merusak fasilitas vital negara.
“Semua fasilitas rusak parah dan tidak bisa digunakan. Kami menyesalkan tindakan ini dan meminta masyarakat menahan diri,” kata Imron.
Soal kerugian, Imron belum bisa menyebut angka pasti. Ia menyebut Pemkab akan berkoordinasi dengan pimpinan DPRD, Sekda, dan Bappelitbangda untuk menyiapkan rencana perbaikan, termasuk kemungkinan pergeseran anggaran.
Sementara, Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol M. Yusron, menilai aksi tersebut bukan lagi unjuk rasa, melainkan tindakan anarkis yang sudah direncanakan.
“Kami menemukan indikasi perusakan ini dipersiapkan. Massa membawa mesin pemotong besi, molotov, hingga bensin. Artinya, ini bukan spontanitas,” tegasnya.
Yusron memastikan aparat kini dalam kondisi siaga satu untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi lanjutan. Sementara Polresta Cirebon masih melakukan pendataan dan mengidentifikasi pelaku perusakan serta penjarahan.***










