CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA)- Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Dony Maryadi Oekon, bersama sejumlah anggota Komisi XII melakukan kunjungan kerja ke PLTU Cirebon Power.
Dalam kunjungan tersebut, para legislator meninjau langsung operasional dua unit pembangkit listrik berkapasitas 660 megawatt (MW) dan 1.000 MW yang dinilai telah menerapkan teknologi ramah lingkungan mutakhir.
Dony Maryadi Oekon menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja PLTU Cirebon Power yang dinilai menjadi salah satu contoh terbaik penerapan teknologi bersih dalam sektor ketenagalistrikan nasional.
“PLTU Cirebon ini menjadi contoh nyata pembangkit yang sudah menggunakan teknologi baru dan ramah lingkungan. Ke depan, model seperti ini bisa menjadi percontohan bagi pembangkit lain di Indonesia,” ujar Dony di sela kunjungan, Senin (10/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Dony juga meninjau manajemen stok batubara yang diterapkan oleh perusahaan.
Ia menyebut, PLTU Cirebon mampu menjaga ketersediaan stok batubara hingga lebih dari 20 hari, berkat kerja sama dengan pemasok yang memiliki tambang sendiri.
“PLTU Cirebon masih memiliki stok aman lebih dari 20 hari. Ini jauh lebih baik dibandingkan pembangkit lain yang hanya memiliki stok tiga hari, bahkan ada yang hampir nol,” ungkapnya.
Dony menegaskan, kondisi tersebut harus menjadi perhatian pemerintah agar pengelolaan pasokan batubara nasional tetap terjamin dalam jangka panjang.
Ia mengingatkan agar kebutuhan domestik tidak kalah prioritas dibandingkan ekspor.
“Pemerintah harus memastikan pasokan batubara nasional cukup dan berkelanjutan. Jangan sampai pembangkit dalam negeri kekurangan pasokan hanya karena ekspor terlalu diprioritaskan,” ungkapnya.
Selain aspek operasional, Dony juga menilai program tanggung jawab sosial (CSR) PLTU Cirebon berjalan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Semua program CSR yang dijalankan PLTU Cirebon bagus dan bisa menjadi contoh bagi perusahaan energi lainnya,” ujarnya.
Anggota Komisi XII DPR RI, Rokhmat Ardian, turut menyampaikan apresiasi serupa. Menurutnya, Cirebon Power tidak hanya berkontribusi dalam penyediaan listrik untuk Pulau Jawa.
Akan tetapi juga berperan aktif membangun ekosistem lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
“Kami melihat langsung bagaimana perusahaan ini beroperasi dengan baik dan memperhatikan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat. Terima kasih sudah berinvestasi dan memberi manfaat nyata,” kata Rokhmat.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila, menegaskan komitmen perusahaan untuk mengoperasikan pembangkit yang efisien dan berwawasan lingkungan.
“Kami berkomitmen mengoperasikan power plant dengan baik dan memenuhi seluruh parameter lingkungan yang ditetapkan pemerintah,” jelas Joseph.
Terkait rencana pensiun dini PLTU Cirebon Unit 1, Joseph memastikan perusahaan telah menyiapkan strategi antisipatif. Langkah-langkah tersebut mencakup perlindungan terhadap karyawan, keberlanjutan program CSR, serta pendampingan bagi mitra vendor.
“Kami menyiapkan program transisi tiga tahun sebelum pensiun dini dilakukan, agar tidak ada pihak yang terdampak secara negatif,” katanya.***










